Bisnisbandung.com - Jelang Pilkada di Pulau Jawa ada kabar mengejutkan mengenai calon-calon yang akan bertarung dalam kontestasi ini.
Nino Histiraludin seorang pengamat politik memperingatkan bahwa kita akan menyaksikan banyak kotak kosong dalam Pilkada mendatang.
Fenomena ini dikaitkan dengan strategi politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang diprediksi akan mendominasi perhelatan tersebut.
Baca Juga: Tips Menonton Konser Idola K-Pop Kesayangan
Menurut Nino Histiraludin strategi KIM adalah dengan mengusung calon-calon boneka yang bertujuan untuk memastikan kemenangan mereka tanpa menghadapi perlawanan yang berarti.
Salah satu contohnya adalah pencalonan Dedi Mulyadi dari Golkar untuk Pilkada Jawa Barat.
Langkah ini dinilai akan berdampak pada peta politik di provinsi lain, termasuk potensi Ridwan Kamil yang bisa bertarung di Jakarta.
KIM Plus, koalisi yang terdiri dari partai-partai besar, dikabarkan akan mengajukan calon-calon boneka di berbagai daerah untuk menghindari pertarungan melawan kotak kosong.
Strategi ini dianggap sebagai upaya untuk meminimalkan risiko dan mempertahankan kekuasaan mereka.
Baca Juga: Mengenal Istilah Viral Well Dressed
Dalam situasi ini PDIP dan PKS diharapkan untuk bersatu melawan dominasi KIM Plus.
Namun tantangan ideologis dan struktural antara kedua partai ini menjadi hambatan tersendiri.
Nino Histiraludin menegaskan bahwa kehadiran calon-calon boneka dapat mengancam kualitas demokrasi di Indonesia.
Dengan menguasai hampir seluruh provinsi di Jawa, KIM Plus berupaya meminimalisir gangguan politik dari lawan-lawannya.
Baca Juga: Mengenal Bahayanya Fast Fashion Waste