"Ini adalah pertama kalinya Pilkada seolah-olah menjadi lanjutan dari Pilpres. Situasinya sangat berbeda dari Pilkada sebelumnya," katanya.
Saiful Mujani menekankan bahwa kondisi ini berpotensi merusak prinsip demokrasi, di mana Pilkada seharusnya menjadi ajang untuk memilih pemimpin lokal berdasarkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat setempat.
"Pilkada yang dipengaruhi oleh pertarungan politik nasional mengurangi esensi demokrasi lokal. Kita perlu merenungkan bagaimana situasi ini akan mempengaruhi kualitas demokrasi di Indonesia," tambahnya.
Baca Juga: Konser Sheila On 7 Di Bandung Terancam Batal
Pilkada 2024 jelas menunjukkan betapa kompleksnya hubungan antara politik nasional dan lokal.***