nasional

Mengapa Anies Terjegal di Pilkada Jakarta? Pengamat Politik: Posisinya 50 Banding 50

Kamis, 8 Agustus 2024 | 21:40 WIB
Anies Baswedan (Dok Instagram@AniesBaswedan)

Bisnisbandung.com - Dalam acara Indonesia Lawyers Club yang bertema “Target Di Pilkada: Anies Terjegal, Bobby Mantap, Kaesang Melenggang?”, Selamat Ginting, pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta, memaparkan analisisnya mengenai peluang Anies Baswedan dalam Pilkada Jakarta.

Menurut Selamat  Ginting, posisi Anies saat ini berada dalam kondisi yang serba tidak pasti, dengan peluang terjegal yang cukup besar.

Ia  menjelaskan bahwa Pilkada serentak kali ini terjadi di tengah proses peralihan kepemimpinan nasional.

Baca Juga: Qodari Buat Ray Rangkuti Skakmat, Serang Pakai Data Survei Kepuasan Publik Terhadap Jokowi

Jika tidak ada halangan, presiden terpilih Prabowo Subianto akan segera dilantik. Dalam konteks ini, kemungkinan Anies terjegal menjadi sangat nyata.

“Nah, bagaimana dengan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi seperti judulnya tadi bahwa Anies akan terjegal? Posisinya 50-50, artinya sangat mungkin Anies terjegal,” jelasnya.

Salah satu alasan utama Anies terjegal adalah kurangnya dukungan dari tradisi politik Nahdlatul Ulama (NU), yang diwakili oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

“Mengapa terjegal? Kita bisa lihat belum ada itu yang namanya tradisi politik NU yang dalam hal ini dijalani oleh Partai Kebangkitan Bangsa duduk di luar pemerintahan. Tidak biasa itu,” ujar Selamat Ginting.

Baca Juga: Pembelaan Qodari: Pak Jokowi Itu Meminta Maaf Jika Ada Pihak-Pihak yang Kurang Senang

“Jadi kemungkinan Koalisi Indonesia Maju plus PKB akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju,” sambungnya

 PKB biasanya tidak duduk di luar pemerintahan, sehingga kemungkinan besar mereka akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju. Hal ini menambah tantangan bagi Anies untuk mendapatkan dukungan yang cukup kuat.

Selamat Ginting juga menyoroti dukungan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kepada Bobby di Sumatera Utara, yang menunjukkan bahwa PKS mungkin menghitung risiko jika bertentangan dengan keinginan presiden terpilih.

“Maka sampai saat ini belum ada pendaftaran. PKS pun dalam beberapa pekan ini tidak pernah lagi membahas nama Anies Baswedan,” ungkapnya.

Baca Juga: Perkara Jokowi Minta Maaf, Ray Rangkuti: Salahnya Apa? Dari Tindakan yang Benar Dilakukan

Halaman:

Tags

Terkini