nasional

Target Waktu IKN Memang Tidak Masuk Akal, Faisal Basri: Canberra dan Ottawa Saja Hingga 25 Tahun

Kamis, 25 Juli 2024 | 21:45 WIB
Faisal Basri (Tangkap layar youtube Novel Baswedan)

Bisnisbandung.com - Ekonom Faisal Basri mengkritisi target waktu penyelesaian proyek Ibu Kota Negara (IKN) yang dinilai terlalu singkat.

Di channel youtube Novel Baswedan, Faisal mengungkapkan bahwa membangun ibu kota baru dalam waktu cepat adalah langkah yang tidak realistis.

 Ia membandingkannya dengan ibu kota di negara lain seperti Canberra dan Ottawa yang membutuhkan waktu puluhan tahun untuk selesai.

Baca Juga: PDIP Berontak! Ribka Tjiptaning Lantang: Lawan Jokowi Ini Neo Orde Baru

“Karena desainnya kan besar gitu kalau ibukota seperti Canbera, Otawa gitu barangkali  25 tahun  atau 10 tahun, juga bisa diirit begitu kan dicicil begitu, tapi itu besar sekali dan oleh karena itu tidak mungkin bisa diselesaikan cepat gitu,”paparnya.

Faisal Basri menekankan bahwa Canberra dan Ottawa membutuhkan waktu hingga 25 tahun untuk dibangun secara bertahap.

Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan ibu kota baru tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat tanpa mengorbankan kualitas dan kelancaran proyek.

Baca Juga: Usai Hasyim Asy'ari Dicopot, Jokowi: Proses Pemilihan Ketua KPU Baru Harus Cepat dan Transparan

Proyek sebesar IKN membutuhkan perencanaan dan pelaksanaan yang matang, serta dukungan keuangan yang memadai.

Faisal juga menyinggung perubahan sikap Presiden Jokowi terhadap proyek IKN. Awalnya, Jokowi optimis bahwa IKN dapat selesai dalam waktu cepat.

Namun, belakangan ini Jokowi menyatakan bahwa proyek tersebut mungkin membutuhkan waktu hingga 20 tahun.

Baca Juga: 4 Cara Efektif Mempertahankan Bisnismu di Tengah Persaingan yang Ketat Untuk Pemula

Faisal Basri berpandangan, hal ini menunjukkan adanya kesadaran akan ambisi yang tidak realistis dan perlunya penyesuaian target waktu.

Salah satu kendala utama dalam percepatan proyek IKN adalah keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta minimnya minat investor asing.

Halaman:

Tags

Terkini