Rocky menyoroti bahwa organisasi besar seperti NU memiliki kerentanan yang bisa dimanfaatkan melalui soft diplomacy.
"NU punya kemampuan untuk mendeteksi dini, namun lima kader ini mungkin sudah menjadi target dari awal oleh Mossad," katanya.
Hal ini menunjukkan betapa rentannya kader-kader organisasi besar terhadap manipulasi diplomatik.
Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap strategi diplomatik yang digunakan oleh negara-negara lain.
Kader-kader NU yang terlibat dalam pertemuan dengan Presiden Israel mungkin saja menjadi bagian dari strategi yang lebih besar.
Bagi Indonesia, terutama organisasi-organisasi besar, penting untuk selalu waspada dan mampu mendeteksi dini upaya-upaya diplomatik yang bisa merugikan.***