"Tugasnya presiden terpilih ke tim ekonominya itu memikirkan apakah biaya makanan per hari itu bisa nggak diturunin lebih hemat dari Rp15.000 mungkin ke Rp9.000, ke Rp7.500 kah? kira-kira begitu," ungkapnya.
Pernyataan ini menimbulkan pro dan kontra di masyarakat bahwa pemerintah sedang mencari cara untuk mengefisienkan anggaran tanpa mengorbankan kualitas program makan bergizi gratis untuk anak-anak.
Keputusan ini diharapkan dapat memastikan program tersebut tetap berjalan dengan baik meskipun ada penyesuaian anggaran yang signifikan.***