Bisnisbandung.com - Gus Yahya Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) angkat bicara terkait aktivis NU temui Presiden Israel.
Gus Yahya mengungkapkan bahwa lima aktivis NU baru-baru ini diundang untuk menghadiri dialog antaragama di Israel.
Gus Yahya menyoroti dalang di balik undangan tersebut yang berasal dari sebuah non-govermental organization (NGO) yang berfungsi sebagai advokat untuk kepentingan Israel.
Baca Juga: Mengasah kemampuan Fotografi : Tips Bagi Pemula
NGO dikenal aktif dalam melakukan lobby politik untuk memperkuat citra Israel dan mendukung agenda-agenda yang sesuai dengan kepentingan negara tersebut.
Menurut Gus Yahya kelima aktivis yang terlibat berasal dari berbagai latar belakang termasuk satu dosen dari Unusia.
Mereka diundang untuk berpartisipasi dalam pertemuan antaragama yang diadakan secara mendadak di Israel.
Meskipun awalnya hanya untuk dialog antaragama tanpa agenda politik yang jelas.
Baca Juga: Toxic Relationship, Apakah Anda Pernah Mengalaminya?
Namun, Gus Yahya juga menyoroti bahwa kurangnya pemahaman mereka terhadap konteks politik internasional mungkin telah mempengaruhi hasil dari pertemuan tersebut.
Dia mengingatkan bahwa pihak-pihak tertentu sering mencoba memanfaatkan organisasi besar seperti NU untuk kepentingan politik mereka sendiri.
Tanpa mempertimbangkan sensitivitas dan kompleksitas situasi politik yang ada.
"Ini merupakan contoh nyata bagaimana kurangnya informasi dan pemahaman dapat berdampak negatif dalam tataran internasional," ujar Gus Yahya yang dikutip drai youtube kompas.
Dia juga menegaskan bahwa hal ini seharusnya menjadi pelajaran bagi semua kader NU.
Baca Juga: Dampak Self Diagnosis yang Sering Dilakukan oleh Gen Z