Bisnisbandung.com - Program Bantuan Sosial (Bansos) yang gencar dilakukan Presiden Jokowi kembali jadi sorotan.
Kali ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga adanya korupsi dalam penyaluran bansos Covid-19 tahun 2020 yang melibatkan Kementerian Sosial (Kemensos).
Tak main-main, KPK menyebut kerugian negara mencapai angka fantastis, yaitu 900 miliar rupiah, hal ini menandakan program Presiden Jokowi dijadikan sarang korupsi.
Rocky Gerung, seorang kritikus politik yang dikenal vokal, jauh sebelumnya telah menduga adanya kejanggalan dalam program ini.
Baca Juga: Rating Sustainalytics BRI Terus Membaik Seiring Kuatnya Pengelolaan Risiko ESG
Melalui channel YouTube pribadinya, Rocky mengungkapkan analisisnya berdasarkan pengamatannya selama ini, yang mana Ia selalu memantau dinamika politik yang terjadi.
"Siapa yang nilep duit itu ya pasti pertama adalah relawan, yang kedua adalah lembaga survei. Kan semua itu kan sulap menyulap data dimaksudkan untuk membujuk rakyat percaya pada fungsi dari Bansos itu," ujar Rocky.
Rocky Gerung mencurigai salah satu orang-orang yang mengambil keuntungan dari program bansos ini ialah para relawan Jokowi dan juga lembaga survei.
Menurutnya KPK akan sangat mudah menyelidiki adanya tindakan korupsi tersebut karena sangat terlihat jelas siapa pelakunya.
Ia menambahkan, "Jadi sekali lagi dengan mudah sebetulnya KPK mulai itu berapa banyak uang yang lenyap itu, dimanipulasi oleh lembaga survei, dimanipulasi oleh relawan. Nah sisanya baru diperiksa itu pejabat-pejabat daerah, itu lebih mudah lagi karena ada polanya tuh kan."
Rocky juga menyoroti kualitas bantuan yang diberikan, seperti beras yang kualitasnya diturunkan hingga bodybag yang bisa dipalsukan.
Baca Juga: 5 Cara Membuat Rumah Kecil Terasa Lebih Luas, Nomor 4 Sadar Diri akan Kemampuan
"Ini semua hal yang dulu kita curigai sekarang mulai bisa dibuka itu kan," tambah Rocky Gerung.