Rocky juga mengkritik cara Gibran menangani konsekuensi kebijakan. "Kebutuhan kita yaitu kebutuhan teknokratis menghasilkan konsep menghitung akibat dari kebijakan yang pasti akan banyak masalah dan khususnya itu yang mulai dihitung oleh saudara Gibran sebagai wakil presiden," ujarnya.
Rocky menyoroti bahwa Prabowo membutuhkan masukan yang teknokratis, bukan sekadar aktif dalam kebijakan Jakarta.
Baca Juga: Rekam Jejak Pro-Buruh, Mbak Ita Dapat Dukungan Penuh di Semarang
Rocky Gerung mengungkapkan pandangannya bahwa Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memiliki perbedaan mendasar dalam etika dan cara memandang persoalan.
Menurut Rocky, perbedaan ini dapat berdampak pada pemerintahan mereka jika terpilih karena mengakibatkan ketidakpaduan antara presiden dan wakil presiden.
Ia menekankan pentingnya masukan teknokratis dalam kebijakan dan mengkritik cara Gibran menangani konsekuensi dari kebijakan tersebut.***