Prabowo dan Gibran Saling Bertolak Belakang, Rocky Gerung: Antara Presiden dan Wakil Presiden Tidak Mix

Bisnisbandung.com - Rocky Gerung, seorang komentator politik yang sering melontarkan kritik pedas, kali ini mengomentari hubungan antara Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Menurut Rocky, keduanya memiliki pandangan yang sangat berbeda dalam menangani berbagai persoalan, yang dapat berdampak pada efektivitas pemerintahan mereka jika terpilih.

Rocky menyebutkan bahwa Prabowo dan Gibran memiliki perbedaan mendasar dalam etika dan cara memandang persoalan.

Baca Juga: Menelusuri Langkah Mahfud MD Pasca Kekalahan, Menuju Keadilan dan Demokrasi 

"Dari awal itu akan jadi penanda bahwa dengan segala maaf kita akan sebutkan kimia antara presiden dan wakil presiden tidak akan mix ketika memerintah 5 tahun ke depan," ujarnya dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official.

Ia menjelaskan bahwa Prabowo, yang berlatar belakang militer, sangat taat pada aturan dan sistematika.

"Pak Prabowo terlatih sebagai militer untuk taat pada look book, taat pada aturan, taat pada sistematika itu," jelas Rocky.

Baca Juga: BRI Ikut Mengharumkan Nama Indonesia di Industri Perbankan Global dengan Sederet Penghargaan di Bulan Juni 2024 

Sementara itu, Rocky menilai Gibran dibesarkan dalam lingkungan yang berbeda, yang mana ia adalah seorang anak presiden.

Dan juga Gibran selalu mendapat jalan yang mudah ketika berpolitik, karena memiliki seorang ayah yang berkuasa.

"Gibran itu dibesarkan di dalam tradisi bahwa dia anak presiden dan dimewahkan oleh kebijakan, dia bisa panggil semua menteri untuk datang ke Solo pada waktunya jadi Walikota. Bukan karena dia Walikota tapi karena dia anak presiden," lugas Rocky.

Baca Juga: Raffi Ahmad Siap All Out Dukung Jeje Govinda di Pilkada Bandung Barat 2024

Menurutnya, Gibran telah terbiasa menerima pujian dan sensasi, yang ia warisi dari ayahnya, presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sedangkan Prabowo telah banyak mendapat cobaan dan tantangan dalam hidupnya, apalagi ketika masa orde baru yang penuh dengan problematika.