Bisnisbandung.com - Debat presiden Amerika Serikat (AS) telah mencapai babak yang mengguncangkan banyak pihak.
Di satu sisi Joe Biden dari Demokrat dan Donald Trump dari Republik tengah beradu argumen secara intens.
Rocky Gerung tokoh intelektual yang kerap kali tajam dalam analisisnya menyoroti bagaimana media-media di Amerika tidak segan-segan untuk menyarankan pergantian kandidat jika performanya dinilai tidak memadai.
Baca Juga: Tegas! Perombakan Pejabat Keuangan di Jepang yang sedang terjadi di Tengah Krisis Yen
Biden misalnya mendapat sorotan karena dianggap tidak mampu tampil memuaskan dalam debat.
Namun perbandingan yang menarik muncul ketika kita melihat reaksi media di Indonesia terhadap hal serupa.
Rocky Gerung mengkritik keras bahwa media-media Indonesia cenderung tidak berani mengambil sikap yang tajam seperti itu.
Sebaliknya, mereka sering kali cenderung terkait dengan kepentingan politik tertentu.
"Saya bayangkan media-media Indonesia membuat petisi untuk mempercepat pergantian presiden jika dianggap tidak lagi mampu," tegas Rocky Gerung yang dikutip dari youtube pribadinya.
Namun realitanya menurut Rocky Gerung media-media di Indonesia jarang mampu memberikan evaluasi yang kritis dan independen terhadap kinerja para calon presiden.
Rocky Gerung juga membandingkan bahwa media-media di Amerika, meskipun sering kali berpihak, namun tetap mampu menyuarakan kekhawatiran publik secara terbuka.
Mereka tidak tergantung pada kepentingan politik tertentu, melainkan fokus pada kepentingan publik secara luas.
Menurut Rocky Gerung tantangan besar yang dihadapi media Indonesia dalam menegakkan independensi dan keberaniannya dalam menyampaikan evaluasi yang kritis terhadap para pemimpin politik.
Baca Juga: Memperingati HUT Bhayangkara ke-78 di Kabupaten Purwakarta