Bisnisbandung.com - Buku milik Hasto Kristiyanto Sekretaris Jenderal PDIP disita oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Politikus PDIP Adian Napitupulu mengungkapkan kekhawatirannya bahwa tindakan ini lebih dari sekadar penyelidikan pribadi terhadap Hasto Kristiyanto.
Menurut Adian Napitupulu ini bisa berdampak pada strategi partai, terutama terkait Pilkada.
“Kalau buku partai yang diambil artinya KPK tidak sedang mencari tahu tentang apa yang dikerjakan oleh Mas Hasto Kristiyanto secara pribadi, Tapi lebih ke langkah-langkah partai,” ujar Adian Napitupulu yang dikutip dari youtube kompas.
Menurut Adian Napitupulu di dalam buku tersebut banyak arahan dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang terkait langsung dengan Pilkada.
Pengambilannya dapat mengganggu persiapan dan strategi PDIP dalam menghadapi pemilihan daerah yang akan datang.
Adian Napitupulu menekankan “Dalam buku itu banyak yang dicatat, langkah-langkah partai, dan arahan ketua umum terkait Pilkada.”
Baca Juga: 10 Rekomendasi Laptop ASUS di Bawah 10 Juta
“Harusnya itu cukup kita saja yang tahu. Ketika orang lain tahu dan menggunakan informasi itu untuk mengantisipasi langkah-langkah taktik strategi kita, kita harus waspada,” tambahnya.
Adian Napitupulu juga menyebutkan bahwa proses penyitaan ini terkesan janggal.
Kasus yang mendasari tindakan KPK ini sebenarnya sudah diproses sejak sebelum tahun 2020.
Namun tiba-tiba diangkat lagi saat ini yang menurut Adian Napitupulu bisa jadi ada kaitannya dengan kritik Hasto terhadap Presiden Jokowi.
“Menurut saya, ini ada kaitannya dengan Pilkada dan juga karena Pak Hasto aktif mengkritik Pak Jokowi. Semua punya peluang untuk ditafsirkan ke arah sana,” katanya.