Baca Juga: Anggaran Makan Siang Gratis Rp. 15 Ribu per Anak diLuar Susu, Begini Penjelasan Menko!
Memang, penelitian dari Barat menunjukkan bahwa konsumsi susu berlebih dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit kronis. Tapi, apakah ini relevan untuk orang Tionghoa?
Penelitian Barat didasarkan pada pola makan tinggi produk susu dan makanan hewani. Konsumsi susu yang dianggap "berlebihan" dalam penelitian ini adalah sekitar 700-1000 ml per hari.
Sedangkan di China, rata-rata konsumsi susu per hari hanya sekitar 22 ml, jauh di bawah rata-rata dunia.
Saat ini, banyak orang di China bahkan belum cukup minum susu untuk mendapatkan manfaat kesehatannya.
Jadi, menggunakan data Barat untuk mengatakan bahwa konsumsi susu di China berlebihan jelas tidak relevan dan tidak membantu meningkatkan kesehatan masyarakat.
Baca Juga: Eks Prajurit Kopassus Dukung Penuh Program Beri Susu ke Anak, Ini Cerita Pengalaman Uniknya
3. Mitos: Susu Menyebabkan Kanker
Ada juga yang mengatakan bahwa susu bisa menyebabkan kanker. Klaim ini berasal dari penelitian pada tikus yang diberi pakan dengan kandungan kasein tinggi.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kasein bisa meningkatkan efek karsinogenik aflatoksin pada tikus. Tapi, apakah ini berlaku untuk manusia?