Rocky Gerung juga menyoroti peran PDIP yang mulai menyusun kekuatan baru untuk menghadapi dinamika politik ke depan, termasuk mempersiapkan hak angket.
Dalam konteks ini, pemeriksaan Hasto dianggap sebagai upaya untuk melemahkan posisi PDIP di kancah politik nasional.
“Sekarang kita fokus pada pemanggilan Pak Hasto dan kelihatannya ini memang komentar politik yang harus kita pertanyakan,” tambah Rocky Gerung.
Ia menegaskan bahwa kritik Hasto terhadap pemilu dan kondisi demokrasi bukanlah hal baru dan sudah menjadi rahasia umum baik di dalam negeri maupun di tingkat internasional.
Baca Juga: Menguak Fakta Nama Toyota Kijang, Bukan 'Kerjasama Indonesia Jepang', Ini Kisah Sebenarnya!
Kasus ini juga menjadi perhatian bagi pemerintahan Prabowo-Gibran yang akan datang.
Menurut Rocky Gerung bagaimana mereka menangani isu-isu politik sensitif seperti ini akan menjadi indikator awal komitmen mereka terhadap demokrasi dan kebebasan berpendapat.
Rocky berharap bahwa kasus ini dapat diselesaikan dengan adil dan tanpa intervensi politik.
"Kita harus memastikan bahwa kritik dalam demokrasi tetap layak untuk diucapkan," tegasnya.
Baca Juga: Mengintip iPhone 16 Pro Dikabarkan dengan Bezel Super Tipis dan Layar Lebih Besar
Rocky Gerung mengingatkan bahwa demokrasi sejati tidak boleh dibayangi oleh ancaman kriminalisasi terhadap para pengkritiknya.
Bagi Hasto dan PDIP, jalan ke depan penuh tantangan.
Mereka harus membuktikan bahwa mereka bisa bertahan dan terus memainkan peran penting dalam dinamika politik Indonesia, meskipun berada di bawah tekanan.
“Ini bukan sekadar soal hukum, tetapi juga soal bagaimana kekuatan politik saling bersikap di era pasca pemilu ini,” tutup Rocky Gerung.
Baca Juga: 6 Kelemahan Wanita dengan Zodiak Taurus, Mereka Cenderung Misterius Karena Menyukai Kesendirian