nasional

Pertamina Ganti Pertalite dengan Pertamax Green, DPR Soroti Tindakan BPH Migas

Rabu, 29 Mei 2024 | 21:00 WIB
Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PKS Mulyanto (dok instagram Mulyanto)


Bisnisbandung.com - Pemerintah tengah menjadi sorotan tajam setelah rencana penggantian Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite dengan Pertamax Green 95 menjadi bahan perdebatan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Langkah ini menuai kecurigaan dari beberapa pihak, menimbulkan pertanyaan apakah ini hanya strategi atau benar-benar kebijakan yang menguntungkan.

Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PKS Mulyanto menyoroti langkah yang diambil oleh Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) terkait rencana penggantian BBM Pertalite dengan Pertamax Green.

Baca Juga: Ini Dia Sejumlah Cara Menjaga Hati Tetap Tenang Dalam Segala Situasi

Menurut Mulyanto, tindakan yang dilakukan BPH Migas telah terbaca oleh masyarakat.

Mulyanto menjelaskan bahwa BPH Migas menggunakan strategi yang disebutnya sebagai 'permainan', dengan menahan pasokan Pertalite secara perlahan.

Dikutip dari youtube merdekadotcom, Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PKS Mulyanto menjelaskan "Dimain-mainkan sepertinya susah gitu nanti ujung-ujungnya diganti dengan Pertamax 92 Green yang belum jelas juga itu kalau menurut saya."

Langkah ini diyakini akan diikuti dengan penggantian bertahap Pertalite dengan Pertamax Green.

"Saya ngingatkan kembali kepada BPH migas yang punya tugas mengawasi bahwa Pertalite ini adalah BBM dalam penugasan," ucapnya.

Baca Juga: 5 Cara Sederhana Memiliki Tabungan Masa Depan untuk Sang Buah Hati, Ekonomi Stabil dan Pendidikan Lancar

Komentar Mulyanto menggambarkan kecurigaan yang muncul di tengah-tengah pembahasan di DPR mengenai rencana penggantian BBM.

Adanya kekhawatiran bahwa langkah ini bukan semata untuk peningkatan kualitas bahan bakar.

Tetapi mungkin juga terkait dengan kepentingan tertentu yang belum terbuka secara jelas kepada masyarakat.

Baca Juga: Untuk Para Pekerja Industri Kreatif, Ini Dia Cara Menumbuhkan Kreativitas!

Mulyanto menegaskan "Artinya harganya distribusinya wilayah distribusinya dan kuotanya ditetapkan oleh pemerintah dan juga ditetapkan pengawasnya adalah BPH Migas."

Halaman:

Tags

Terkini