Bisnisbandung.com - Rocky Gerung, seorang pengamat politik, mengungkapkan kritiknya terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Menurutnya, Jokowi telah menipu rakyat dengan mengklaim minat investor asing terhadap proyek tersebut, meskipun ada laporan bahwa dua investor domestik, PT Jarum dan Wings Group, telah mundur dari proyek tersebut.
Dalam pandangan Gerung, mundurnya investor domestik tersebut menjadi sinyal kuat bahwa investor asing juga sudah meninggalkan proyek tersebut.
Baca Juga: Pilihan yang Diberitahu: Menawarkan Wawasan Pakar tentang Broker RoboForex
"Semua perjanjian bisnis selalu ada first, second, dan layer-layer berikutnya. Itu yang ngomong sekarang orang baru, corporate secretary-nya. Itu artinya ada upaya untuk memberitahu lebih awal bahwa enggak ada kasak-kusuk. Itu artinya memang ada kasak-kusuk untuk hengkang," kata Rocky Gerung.
Gerung melanjutkan bahwa investor asing pasti akan mundur dari proyek IKN karena dinilai tidak memiliki prospek yang jelas.
Dia juga menyoroti ketidakpastian politik di Indonesia sebagai faktor utama yang mendorong investor asing untuk meninggalkan proyek tersebut.
Baca Juga: Penutupan paksa Al Jazeera oleh Israel: Perlawanan terhadap Kebebasan Pers di bungkam
"Jokowi kesulitan untuk mencari investor asing sehingga malaklah investor dalam negeri. Sebenarnya dipalak. Sama seperti kita tahu, perusahaan-perusahaan ini kadang kala pajak 2 tahun lagi disuruh bayar di depan gitu," kata Rocky Gerung.
Menurut Gerung, kesulitan Jokowi dalam menarik investor asing mengakibatkan ketergantungan pada investor domestik, yang menurutnya sebenarnya dipaksa.
Dia menegaskan bahwa mundurnya investor domestik merupakan tanda bahwa para taipan Indonesia mengikuti arah politik saat ini.
Baca Juga: Bulan Mei,Bulan Devosi Untuk Bunda Maria
Gerung memprediksi bahwa investor asing akan mengikuti langkah para taipan Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian politik.
"Dalam situasi ketika Jokowi selalu dalam posisi lemah atau kalau dalam istilah Indonesia kapal karam, orang-orang itu mulai menyelamatkan diri masing-masing termasuk para investor. Mereka ini kan follow the power saja sebenarnya supaya selamat aset investasinya," kata Rocky Gerung.