Dengan demikian, keputusan politik ini tidak hanya menjadi fokus perhatian dalam dinamika politik Sumatera Utara.
Tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang moralitas dan taktik politik di tingkat nasional.
"Kita melihat bahwa itu pasti gagal Bobbyi itu kan kalau dia berhasil maka tuduhan orang lagi bahwa artinya ada Dirty vote lagi di situ," ungkapnya.
"Bangsa ini sedang memutuskan diri untuk tidak lagi terjebak di dalam imoralitas," tutupnya.
Sebagai bagian dari proses politik yang kompleks, keputusan ini akan terus menjadi perbincangan hangat dalam waktu yang akan datang.***