Dengan demikian, keputusan politik ini tidak hanya menjadi fokus perhatian dalam dinamika politik Sumatera Utara.
Tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang moralitas dan taktik politik di tingkat nasional.
"Kita melihat bahwa itu pasti gagal Bobbyi itu kan kalau dia berhasil maka tuduhan orang lagi bahwa artinya ada Dirty vote lagi di situ," ungkapnya.
"Bangsa ini sedang memutuskan diri untuk tidak lagi terjebak di dalam imoralitas," tutupnya.
Sebagai bagian dari proses politik yang kompleks, keputusan ini akan terus menjadi perbincangan hangat dalam waktu yang akan datang.***
Artikel Terkait
Maruarar Sirait: Jokowi Tak Membayang-bayangi Prabowo sebagai Capres Pemenang Pilpres 2024
Hasto Kristianto Tantang KPK Ungkap Kecurangan Bansos
Megawati: Etika Presiden Penting, Kecurangan Pilpres 2024 Merusak
PDIP Solo Buka Seleksi Calon Wali Kota: Siapakah Pengganti Gibran Rakabuming Raka?
Dibalik Panggung, Peran Hasto Kristiyanto Saat Mendukung Jokowi pada Pilpres 2014
Politisi Senior PDIP Tegaskan Independensinya: Tidak Akan Berkoalisi dengan Prabowo-Gibran