Bisnisbandung.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, menyebut kemungkinan terjadinya hak angket saat ini adalah sekitar 3 persen dari 100 persen bukan 11/100 (sindir Anies).
Pernyataan tersebut disampaikan Habiburokhman saat dirinya ditanya wartawan di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Kamis 28 Maret 2024.
"Hampi gak mungkinlah (hak angket dilakukan), kemungkinannya hanya 3 persen dari 100 gitu, bukan 11 dari 100 ya, 3 persen," ujar Habiburokhman sambil tertawa.
Menurut Habiburokhman saat ini para politikus di DPR RI sebetulnya sudah sepakat secara bersama-sama untuk menerima hasil Pemilu 2024.
"Mereka pada ngomong, ya sudahlah (Prabowo-Gibran menang), hormati kesempatan yang sekarang ini dinyatakan menang," ucapnya.
Ia pun mengatakan sidang DPR RI saat ini sudah memasuki masa reses sehingga tidak mungkin hak angket akan digulirkan oleh kubu 01 dan 03.
Baca Juga: Ganjar Sebut Belum Ada Yang Menawarkan Dirinya Jabatan Menteri
"Kan sekarang hanya tinggal beberapa hari ini masa sidang, jarang sekali kita melakukan kegiatan penting di masa reses, hampir enggak pernah," kata Habiburokhman.
Sebelumnya, cawapres nomor urut 3 Mahfud MD menjelaskan alasan sikap PDI Perjuangan (PDIP) yang seolah setengah hati dalam mengajukan hak angket ke DPR guna mengusut kecurangan Pemilu 2024.
Menurutnya sikap PDIP yang setengah hati dan seolah tidak serius dalam mengajukan hak angket dikarenakan keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang tidak ingin terburu-buru.
Baca Juga: Politik Semakin Kacau, Pesan SBY Untuk Prabowo : Perbaiki Sistem Politik Selamatkan Indonesia
Ia mengatakan Bu Megawati sedang mempertimbangkan berbagai aspek dan dinamika yang mungkin terjadi jika PDIP memutuskan untuk mengajukan hak angket di DPR.
"Bukan tidak mau bersikap, tidak mau terburu-buru," ucap Mahfud di kediaman Butet Kartaredjasa Bantul, Yogyakarta, Senin (11/3/2024).