Bisnisbandung.com - Demonstrasi untuk menuntut pemakzulan Presiden Joko Widodo dan menolak kecurangan dalam Pemilu telah memuncak.
Massa yang mengatasnamakan diri sebagai Koalisi Nasional Penyelamat Demokrasi menyerukan protesnya di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia.
Juru bicara Timnas AMIN Billy David Nerotumelina menyatakan bahwa aksi ini mencerminkan kegelisahan masyarakat terhadap integritas penyelenggaraan Pemilu yang diduga dipenuhi dengan kecurangan.
Baca Juga: Ada Apa Di Balik Tutupnya The Body Shop?
"Demo ini adalah bentuk kegelisahan masyarakat terhadap proses pemilu yang dipertanyakan keadilannya," ujar Billy David Nerotumelina yang dikutip dari youtube Warta Kota Production.
Billy David Neroelina menegaskan bahwa suara-suara protes dan demonstrasi yang terdengar di depan kantor KPU dan DPR menunjukkan bahwa ketidakpuasan terhadap proses pemilu masih membara.
"Bahkan dari kalangan internasional, seperti komisi HAM PBB, sudah ikut mengkritisi situasi yang serupa. Ini bukanlah rahasia umum lagi," tambahnya.
Berbagai pihak, mulai dari tokoh akademisi, guru besar, hingga masyarakat umum, ikut angkat suara mengecam dugaan kecurangan dalam proses pemilu.
Baca Juga: Bikin Boros 3 kesalahan Saat Belanja Online atau Ofline, Kamu Termasuk Gak?
Billy David Neroelina menjelaskan "Pasca Pemilu pun kegelisahan masih terhadap kebor-borokan Pemilu terhadap ketidakberesan Pemilu masih tetap terjadi".
Mereka menyerukan perlunya evaluasi mendalam terhadap manajemen pemilu yang dilakukan oleh KPU.
Namun, audiensi yang semestinya digelar antara DPR dan KPU terpaksa ditunda hingga 25 Maret mendatang.
Penundaan tersebut menimbulkan harapan akan adanya evaluasi yang lebih mendalam atas proses pemilu yang dinilai kontroversial tersebut.
Baca Juga: Tahukah Kamu 7 Hobi yang Bisa Bikin Otak Semakin Cerdas