Bisnisbandung.com - Pengamat Politik M Qodari sebut Rocky Gerung terlalu banyak berimajinasi dalam pendapatnya perihal kecurangan Pilpres 2024, ia menegaskan bahwa jika merujuk pada fakta, sebenarnya tidak ada yang namanya kecurangan dalam Pemilu 2024.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Qodari saat berdebat dengan Rocky Gerung di acara Indonesia Lawyer Club (ILC) pada beberapa waktu yang lalu.
Pada mulanya Qodari mengungkapkan bahwa terdapat kontradiksi dalam protes yang dilakukan oleh kubu 01 dan 03 tentang hitungan elektronik Pemilu 2024.
Baca Juga: Analisis Rocky Gerung: Siapa yang Ditakutkan oleh Luhut di Golkar?
Hal ini menurutnya karena yang membuat undang-undang tentang hitungan elektronik pemilu adalah teman-teman DPR dari kubu 01 dan 03 itu sendiri.
"Sebetulnya teman-teman yang membuat desain undang-undang mengenai pemilu ini, kenapa kemudian membuat adanya hitungan manual, ada hitungan elektronik tapi tiap kali diadakan pemilu, yang mempersoalkan hitungan elektronik itu adalah mereka sendiri," ucap M Qodari sambil tertawa.
Ia pun melanjutkan bahwa ada suatu keabsurdan terkait posisi kubu 01 dan 03 jika mereka protes terhadap hasil hitung elektronik Pemilu 2024, karena toh yang membuat adalah mereka sendiri.
Baca Juga: Jokowi Panggil Menteri Kader PKB ke Istana: Titip Salam Buat Cak Imin
"Mereka yang membuat, mereka yang merancang, mereka juga yang mempersoalkan," ucapnya.
Qodari juga menyebut bahwa kubu 01 dan 03 yang mempersoalkan hitung elektronik di Pemilu 2024 terjadi karena mereka kalah dalam pilpres bukan karena memang ada suatu kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif.
Rocky pun segera membantah pernyataan Qodari dengan mengatakan bahwa persoalannya bukan sekedar itu, ada yang lebih dalam dari hal tersebut yaitu perihal paradigma yang melekat pada semua rakyat Indonesia bahwa kecurangan Pemilu 2024 pasti ada.
Baca Juga: Dituduh Curang, TKN Prabowo-Gibran: Tidak Ada Suara Rakyat yang Dicurangi
"Jadi sebetulnya kecurangan itu melekat jadi paradigma bahkan jadi ingatan semua orang itu, anda bicara dengan milenial di dunia, mereka anggap begitu juga, jadi gak ada soal," ucap Rocky.
"Tetapi soalnya adalah imajinasi orang tentang kecurangan itu sudah mendahului semua paradigma dan asumsi bahwa kecurangan itu pasti ada, ini yang jadi soal," sambungnya.