Bisnisbandung.com- Pilpres 2024 tidak hanya tentang siapa yang menang dan siapa yang kalah.
Hal itu ditegaskan oleh Eep Saefulloh pendiri sekaligus pemimpin di PolMark Indonesia dalam sebuah diskusi politik.
Eep Saefulloh berkomitmen untuk terus menyelidiki dan mengumpulkan informasi seputar laporan-laporan sebelum dan sesudah hari pencoblosan.
Baca Juga: Jelang Lanjutan Liga 1, Persib Bandung Gelar Latihan Ringan
Dikutip dari youtube kompas, Eep Saefulloh mengatakan "Sejarah Pilpres 2024 lebih dari sekadar catatan kemenangan dan kekalahan".
Ia menekankan pentingnya memahami apa yang terjadi di balik layar selama proses pemilihan.
Eep Saefulloh juga menyoroti peran penting para peserta yang mungkin merasa kalah, namun tetap berkontribusi dalam proses politik.
Penghargaan terhadap para pejuang yang berjuang untuk kejujuran dan transparansi dalam penghitungan suara di tingkat kecamatan pun disoroti.
Baca Juga: PS Barito Putera Pindah Home Base Ke Stadion Sultan Agung Bantul
Ada juga pengakuan terhadap banyaknya pejuang yang terlibat dalam proses rekapitulasi suara di tingkat kecamatan, yang bertujuan untuk memastikan hasil yang akurat dan sesuai dengan apa yang terjadi di tempat pemungutan suara (TPS).
Namun, menurut Eep Saefulloh "Pecundang sesungguhnya mungkin bukan hanya mereka yang kalah dalam pemilu, tetapi mereka yang berusaha mendapatkan kekuasaan tanpa mempertimbangkan moralitas dan etika".
Ia menekankan pentingnya kepemimpinan yang etis dalam membentuk sejarah lima tahun ke depan.
"Menurut saya sejarah pemilu juga adalah sejarah kepemimpinan 5 tahun sesudahnya kemudian catatan-catatan itu dibongkar," tutupnya.