Bisnisbandung.com - Muslim semakin bertumbuh di berbagai negara mulai dari eropa sampai dengan asia timur.
Jepang menjadi salah satu negara yang mengalami perkembangan Islam yang cukup pesat. Banyak warganya yang berbondong-bondong masuk Islam.
Hal ini tentu menjadi angin segar bagi kita yang ingin pergi ke Jepang sambil tetap memegang teguh ajaran Islam.
Baca Juga: KPU Umumkan Jadwal Resmi Pengumuman Hasil Pilpres dan Pileg
Mungkin dalam beberapa tahun ke depan kita tidak perlu lagi merasa gelisah jika ingin liburan atau bekerja di Jepang, terutama bagi yang muslim.
Sebelum kita masuk ke pembahasan utama, mari kita melihat sejarah masuknya Islam ke Jepang.
Islam mulai dikenal di Jepang pada akhir abad ke-18 ketika pasukan Ottoman Turki tiba di sana.
Orang Jepang pertama yang memeluk Islam adalah Mitsutaro Takaoka, yang tinggal di Prefektur Kobe.
Baca Juga: Bawaslu: Ada Masalah dalam Pemilu 2024, Mulai dari Surat Suara Tertukar hingga Dugaan Intimidasi
Menariknya, Islam tidak disebut langsung sebagai "Islam" dalam bahasa Jepang, melainkan disebut sebagai "isuramu kyoo," yang merupakan terjemahan dari cerita kehidupan Nabi Muhammad SAW ke dalam bahasa Jepang.
Hal ini membantu agama Islam mendapatkan tempat di benak masyarakat Jepang sebagai suatu pemikiran dan pengetahuan intelektual.
Penyebaran Islam di Jepang dilakukan secara diplomatik, terutama oleh Kesultanan Utsmaniyah yang mengirimkan utusan dengan kapal bernama Ertugrul.
Tujuan dari kedatangan utusan tersebut adalah untuk memperkenalkan Islam dan menjalin hubungan diplomatik.
Seiring berjalannya waktu, komunitas Islam mulai terbentuk di Jepang, terutama setelah Perang Dunia I dan Revolusi Bolshevik yang membuat imigran Islam dari berbagai negara datang dan menetap di Jepang.