nasional

Pilpres 1 atau 2 Putaran? Ini Prediksi Indikator Politik Indonesia

Jumat, 9 Februari 2024 | 20:00 WIB
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Prof. Burhanuddin Muhtadi saat konferensi pers (dok. TKN Prabowo Gibran)

Bisnisbandung.com - Lima hari menjelang Pemilu 2024, beberapa lembaga survei secara berurutan mengumumkan prediksinya terhadap hasil pemilu 2024.

Terbaru Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia memaparkan hasil survei terbaru yang dilaksanakan pada tanggal 28 Januari - 4 Februari 2024.

Pada acara yang disiarkan secara langsung melalui channel youtube resminya, Indikator Politik Indonesia menyebut elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran telah mencapai 51,8%.

Baca Juga: Cetak Gol Perdana, Stefano Beltrame Buktikan Progres Adaptasi Bersama Persib Bandung

Melalui model prediktif yang telah mereka kembangankan, Indikator Politik Indonesia memprediksi bahwa Pilpres akan dimenangkan pasangan calon nomor urut dua tersebut pada tanggal 14 Februari nanti dengan prediksi elektablitas 54%.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Prof. Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers hpada Jumat (9/2/2024).

“Kalau kita pakai model prediktif. Dengan mengasumsikan tidak ada undecided voters, maka suara Prabowo Gibran menjadi 54%. Dan dengan perhitungan lower dan upper estimate, maka suara pak Prabowo paling rendah 51,6%, paling tinggi 56,4%.” jelas Burhanuddin Muhtadi dalam analisisnya.

Baca Juga: Persib vs Barito, Jadi Penampilan ke-100 Nick Kuipers Bersama Persib

Model prediktif, jelas Burhanuddin Muhtadi, mencoba memprediksi pasangan mana yang akan dipilih oleh pemilih yang masih belum menentukan pilihan (undecided voters), atau menyembunyikan pilihannya.

“Di hari H nanti sudah tidak ada undecided voters, (sementara) di survei ada. Kami beruntung karena undecided cuma 4,5%. (lalu) kami prediksi (pilihannya) berdasarkan variabel demografi, pendidikan pendapatan, desa kota.” jelasnya.

Hasilnya, profil pemilih undecided tidak mengerucut kepada salah satu pasangan calon tertentu.

“Sikap itu tidak mengerucut kepada basis calon pasangan tertentu. Jadi profil pemilih mas Anies, Prabowo, dan Ganjar ada dalam profil yang belum menentukan pilihan. (artinya) kalau kita lihat ada juga pemilih Pak Prabowo yang menyembunyikan pilihan.” jelasnya.

Baca Juga: Kampanye Akbar Anies-Muhaimin Bergelora di Samarinda, Janji Perubahan dan Semangat Baru

“Sebelumnya di 2019 itu yang menyembunyikan pilihan adalah pendukung penantang, yaitu Prabowo Sandi. Hari ini kita tidak menemukan bukti itu, yang mengatakan pendukung Mas Anies saja yang menyembunyikan pilihan.” jelasnya.

Halaman:

Tags

Terkini