Selanjutnya, Tom Lembong mengatakan solusi untuk masalah ini dengan investasi pada SDM khususnya pendidikan dan kesehatan daripada infrastruktur.
Baca Juga: Hangat diperbincangkan dalam Debat Cawapres, Simak sepak terjang Tom Lembong di bidang politik
Lalu Tom Lembong memberikan contoh beberapa negara di berbagai belahan dunia yang punya SDA kaya tapi miskin ekonomi.
Berbanding jauh terbalik negara yang bisa dibilang miskin SDA namun menjadi negara maju karena kualitas sumber daya manusia.
Secara tidak langsung, Tom Lembong membeberkan visi dan misi paslon nomor urut 1 yaitu Anies-Muhaimin.
"Pak Anies sudah berkali-kali mengatakan bahwa kekuatan kita bukanlah sumber daya alam, kekuatan atau aset kita adalah manusia, warga kita. Kalau kita lihat fakta di seluruh dunia kebanyakan negara yang kaya dengan sumber daya alam itu biasanya miskin dan banyak negara yang tidak punya sumber daya alam itu malah kaya seperti Jepang, Singapura dan Taiwan," ujar Tom Lembong dikutip dari CNBC Indonesia.
Kritik mengenai kebijakan nikel sampai hilirisasi SDA menjadi fokus utama Pemerintahan Presiden Jokowi.
Dilihat dari sudut pandangnya, industri manufaktur yang padat dan modal selalu bergantung kepada komoditas.
Seperti misalnya saja produk pertambangan dan pengolahannya salah satunya adalah smelter nikel.
Pasalnya, industri tersebut hingga sekarang terus mengalami penurunan harga produksi sebut saja harga nikel turun menjadi 50%.
Apabila fokus pada industri manufaktur padat, modal akan berpotensi menekan pertumbuhan perekonomian masyarakat di tengah potensi resesi global.
Hal ini dikarenakan rantai produksinya masih didominasi oleh robotik bahkan di masa mendatang akan dikuasai oleh Artificial Intelligence (AI).
Baca Juga: Cara mendapatkan mood booster untuk hilangkan badmood