Faizal Assegaf mengatakan “Jadi lama-lama kita dan seluruh rakyat bisa menyimpulkan, seluruh sumber daya negara dan seluruh potensi rakyat digiring hanya untuk melayani 5 aktor perusak demokrasi dan seorang negara ini menjadi milik nenek moyang mereka,”.
Faizal Assegaf juga menyoroti perbincangan seputar kemungkinan penggantian kepala negara.
Ia menyatakan bahwa mengusir kelima aktor tersebut bukanlah tindakan melawan TNI, partai politik, atau wakil presiden, tetapi sebagai langkah untuk mengembalikan konstitusi yang dilihat oleh masyarakat sebagai landasan untuk menegakkan demokrasi yang sejati.
"Dengan hak konstitusi, usir mereka keluar dari setara itu. Ini bukan negara dinasti," tandas Faizal Assegaf.
Pernyataannya ini menjadi sorotan karena menciptakan perbincangan seputar demokrasi dan kepemimpinan di Tanah Air.***