Bisnisbandung.com - Dalam debat capres baru-baru ini, Capres 03 Ganjar Pranowo mendapat sorotan karena data yang disampaikannya dianggap tidak mengedukasi.
Meskipun data seharusnya mudah ditemukan terutama tentang pertahanan namun ternyata sulit didapatkan di dalam negeri.
Dikutip dari akun Instagram yusufmuhammad, Ganjar memberikan klarifikasi terkait pernyataannya.
Ia menegaskan bahwa data yang diungkapkannya tidak bersifat rahasia negara, melainkan data umum yang berasal dari luar negeri, terkait indeks tertentu.
Ganjar mengatakan "Saya tidak memberikan data makanya kemarin yang saya sampaikan itu data luar negeri terkait dengan indeks, beberapa indeks,".
"Itu data umum bukan data dari dalam negeri,” ungkap Ganjar.
Meskipun ia mengklaim tidak membocorkan data rahasia Ganjar mengakui bahwa Indonesia tidak memiliki buku putih pertahanan seperti negara-negara lain di dunia.
Ganjar mengatakan "Saya waktu mencari data itu saya tidak menemukan di Kemenhan, tidak menemukan,”.
“Justru kita bertanya-tanya apakah karena ini tidak ada buku putih pertahanan sehingga kita blank tidak bisa membaca, ataukah sengaja tidak ditampilkan," tambahnya.
Menurut Ganjar, pernyataannya sebenarnya memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa Indonesia tidak memiliki buku putih pertahanan.
Ia menyatakan, "Justru kemarin itu kita ingin membuka, maka kalau ada yang mengatakan tidak mengedukasi saya edukasi,".