Bisnisbandung.com - Persaingan sengit di arena politik semakin memanas, terutama setelah acara debat Capres.
Debat yang mengupas tuntas tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, dan geopolitik.
Prabowo Subianto calon presiden nomor urut dua menjadi pusat perhatian setelah mendapat serangan tajam dari kedua kubu, Ganjar Pranowo dan Anis Baswedan.
Dikutip dari youtube bang Min Moot, Min Moot sebagai pengamat politik dirinya memberikan pernyataan setelah melihat debat capres ketiga.
Ganjar dan Anis tampaknya menyepakati strategi menyerang Prabowo, terutama terkait program hilirisasi yang oleh Prabowo dianggap sebagai langkah krusial untuk memperkuat pertahanan dan kedaulatan negara.
Namun, serangan mereka lebih mengarah pada mencari titik lemah Prabowo sebagai Menteri Pertahanan, dengan fokus pada pembelian pesawat bekas.
Dalam menjawab serangan tersebut, Prabowo dengan tegas mempertahankan keputusannya.
Baca Juga: Makanan Penghilang Stres yang harus Kamu Coba
Ia menjelaskan bahwa pesawat tempur Miraj buatan Prancis yang dibeli dari Qatar adalah pilihan yang tepat, dengan usia pakai yang masih cukup muda.
Prabowo menggarisbawahi urgensi pembelian pesawat bekas untuk menjaga pertahanan negara, mengingat waktu yang dibutuhkan untuk membeli pesawat baru yang mencapai tujuh tahun.
Kontroversi muncul saat Anis Baswedan dan Ganjar Pranowo mendesak Prabowo untuk membuka data-data terkait pertahanan di acara debat.
Prabowo menunjukkan sikap terbuka, namun mengingatkan bahwa tidak semua informasi dapat dibuka secara publik, terutama yang bersifat rahasia negara.