Bisnisbandung.com - Debat calon presiden semakin memanas khususnya saat Anies Baswedan mengkritik penggunaan anggaran pertahanan sebesar Rp700 triliun.
Dikutip dari youtube kompas, Anies menuduh anggaran tersebut justru digunakan untuk membeli peralatan militer bekas.
Anies Baswedan calon presiden nomor urut 1 menyampaikan pandangannya bahwa utang negara seharusnya dialokasikan untuk kegiatan produktif, terutama dalam konteks pertahanan negara.
Menurutnya, pembelian alutsista bekas merupakan tindakan yang tidak tepat, dan ia mengajukan ide-ide kreatif seperti melibatkan swasta dan memperluas wajib pajak untuk memperkuat perekonomian.
Namun, calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto memberikan jawaban tegas terkait kritik tersebut.
Dalam penjelasannya Prabowo menegaskan “Penilaian terhadap alutsista seharusnya tidak hanya berfokus pada apakah peralatan tersebut baru atau bekas, melainkan pada usia pakai peralatan tersebut,”.
Prabowo menyampaikan contoh sejarah yang mengingatkan bahwa pada masa pemerintahan Bung Karno, seluruh alat militer yang digunakan dalam konflik Irian Barat adalah bekas.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Masuk Nominasi FIFPRO Men World 11 (2023)
"Seluruh pesawat terbang, kapal perang, semuanya bekas. Jadi, kita masih menggunakan banyak pesawat bekas hingga sekarang," ujarnya dengan tegas.
Prabowo tetap yakin bahwa usia pakai alutsista adalah parameter yang lebih relevan dalam menilai kesiapan pertahanan nasional.
Disisi lain Ganjar Pranowo dalam tanggapannya mengungkapkan keraguan terhadap pencapaian Prabowo sebagai Menteri Pertahanan.
Ia menyoroti ketidaksesuaian data pertahanan yang disajikan oleh Prabowo, mempertanyakan sejauh mana hasil nyata yang telah dicapai.
Baca Juga: Pemain MU, Alejandro Garnacho Raih Gelar Pemain Terbaik Premier League Bulan Desember 2023