"Kami mengalami masa yang sangat sulit, periode yang keras dan menentukan, ini semua merupakan momen historis dan penting,"Kata Wael saat diwawancarai oleh Lama Abu Jamous.
"Pada masa ini warga kami membayar harga yang mahal, signifikan, dan menyakitkan,"tambah Wael Al-Dahdouh.
Sebagai seorang jurnalis, Lama Abu Jamous berharap mengenai situasi perang yang sedang terjadi antara Israel dan Palestina agar bisa berhenti.
"Beberapa hari yang lalu merupakan ulang tahun saya yang ke-9 tetapi situasi perang mencegah keluarga saya untuk merayakannya,"ucap Lama.
"Meski begitu, harapan saya pada hari ini adalah menjadi jurnalis yang menyampaikan penderitaan yang dialami rakyat saya dan keluarga saya dan mengungkapkan kejahatan pendudukan Israel,"tambahnya.
Bahkan beberapa warganet dan masyarakat di seluruh dunia tersentuh hatinya saat ungkapan Lama Abu Jamous memohon pertolongan kepada Tuhan.
"Saya memohon kepada Tuhan supaya kamu bisa melewati hari-hari yang sulit ini dan saya bisa kembali ke kasur yang hangat,"Kata lama melalui instagram.
Baca Juga: Anak Muda Diremehkan, Gibran: Jangan Rendah Diri, Kita Buktikan!
Semenjak penghentian gencatan senjata antara Israel maupun Palestina bukan berarti peperangan akan berakhir.
Justru semakin hari peperangan yang melibatkan tentara Hamas Palestina dan zionis Israel tidak bisa dihindarkan.
Apalagi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak ingin peperangan melawan Palestina dihentikan sebelum Israel mendapatkan haknya.
Baca Juga: Untuk Kaum Make Up Sat Set, Berikut Cushion Terbaik 2024
Sementara itu korban peperangan hari demi hari makin bertambah banyak sehingga seluruh dunia menyaksikan.