Bisnisbandung.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin menyuarakan keheranannya terkait pemecatan Kiai Marzuki dari jabatan Ketua Pengurus Wilayah NU (PWNU) Jawa Timur.
Dalam pernyataannya, Cak Imin menyoroti dampak keputusan ini terhadap tradisi NU dan menegaskan bahwa yang dirugikan bukan hanya Marzuki, melainkan juga Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu sendiri.
Dikutip dari youtube Kompas, Keputusan pemberhentian Kiai Marzuki menjadi sorotan, dengan Cak Imin mempertanyakan logika di balik langkah tersebut.
"Kiai Marzuki ini kan dicopot. Kalau di pemberhentian, yang rugi bukan Kiai Marzuki yang rugi, BBNU sendiri. Orang sehebat dia, bisa diberhentikan? Tidak ada di NU, kultur pemberhentian," tegas Cak Imin.
Menurutnya, PBNU harus memiliki alasan kuat untuk melakukan pemberhentian tersebut.
Meskipun Cak Imin menyatakan bahwa itu bukan urusannya secara langsung, ia menyampaikan pandangannya sebagai tokoh NU.
"Bukan urusan saya ya, tapi saya sebagai NU lahir besar di NU. Gak ada di NU, kecuali sekarang ini pemberhentian-pemberhentian. Makanya yang rugi bukan Kiai Marzuki yang rugi PBNU," ungkapnya.
Baca Juga: Simak Prediksi Terbaru Harga Kripto Bitcoin dari Tim Draper
Cak Imin juga menyoroti kemungkinan adanya pengaruh politis dalam keputusan tersebut.
Saat ditanya awak media apakah ada kaitan politis? Cak Imin mengatakan “Ya, tentu saja ada. Tapi masyarakat NU akan menilai. Karena itu, kita tenang aja. Enggak rugi wong berjuang di NU itu enggak ada bayarannya," kata Cak Imin dengan nada yakin.
Dalam keterangannya, Cak Imin mengungkapkan kekhawatirannya terhadap masa depan NU jika pemecatan semacam ini menjadi tren.
Ia melihat langkah tersebut sebagai pergeseran dari tradisi NU yang selama ini dijunjung tinggi.
Baca Juga: Meski Cuitannya Sering Berpengaruh, Elon Musk Mengaku Jarang Mikirin Kripto