nasional

Yang benar saja, Harga kopi diperkirakan makin mahal di masa depan, Ternyata ini penyebabnya

Kamis, 21 Desember 2023 | 19:35 WIB
Jangan kaget beberapa tahun mendatang harga kopi akan mahal (instagram ussfeeds)

"Jika anda mengalami gangguan suplai kopi pada tahun tertentu dan jika tidak ada cukup kopi yang disimpan pada tahun-tahun sebelumnya, maka anda bisa menduga harga kopi akan naik,"tambahnya.

Baca Juga: Zulhas Ungkap Lelucon Sholat yang Mengundang Sorotan

Para penikmat atau pecinta kopi di seluruh dunia bahkan Indonesia mungkin sedikit kecewa mendengar kabar tersebut.

Disisi lain, beberapa tanaman yang juga terancam punah akibat perubahan iklim di sejumlah negara seperti kentang, alpukat, vanilla, pisang, apel, dan jahe.

"Negara-negara utama penghasil kopi yang diteliti (Brazil, Vietnam, Indonesia, Kolombia) semuanya mengalami dampak serius dari perubahan iklim dengan berkurangnya lokasi yang sesuai (untuk pertumbuhan kopi) dan peningkatan area yang tidak sesuai pada 2050,"demikian isi laporan yang dipublikasikan PLOS ONE.

Baca Juga: Jusuf Kalla Peringatkan Bahaya, Wakil Presiden Harus Setara dengan Kemampuan Presiden

Maka tidak mungkin perubahan iklim menjadi penyebab utama sekaligus mengancam produksi kopi di sejumlah negara.

Bukan tidak mungkin karena produksinya makin sulit dan langka, membuat harga kopi naik makin mahal dari biasanya.

Sampai-sampai penelitian juga memprediksi dengan perubahan iklim global bisa mengurangi lahan pertumbuhan kopi arabika.

Baca Juga: Merasa Tertinggal Dari Orang Lain, Jangan-jangan kamu FOMO ?

Kopi arabika sendiri merupakan spesies genus coffee juga dikenal sebagai kopi Arab, Semak Arab atau kopi gunung.

Mengenai rasanya sendiri, kopi arabika cenderung terasa manis dan ringan sampai memiliki cita rasa buah.

Aromanya lebih lembut dengan sedikit asam karena tingkat keasaman biji kopi arabika lebih tinggi dibanding robusta.

Baca Juga: Perjalanan 128 Tahun BRI: Membangun Inklusi Keuangan dan Transformasi Digital di Indonesia

Hal inilah yang menjadi alasan kuat beberapa negara lebih memilih memperbanyak tanaman kopi arabika dibanding robusta.

Halaman:

Tags

Terkini