Kritik Tajam Mahfud MD, Food Estate Layak Disebut Gagal Tanpa Peran Petani

photo author
- Rabu, 20 Desember 2023 | 08:30 WIB
Mahfud MD menyatakan bahwa program food estate layak disebut gagal (dok Instagram Tempo.co)
Mahfud MD menyatakan bahwa program food estate layak disebut gagal (dok Instagram Tempo.co)

Bisnisbandung.com - Presiden Joko Widodo menggagas proyek lumbung pangan atau food estate sebagai upaya konkret untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan di Indonesia.

Dengan menyediakan lahan yang sangat besar, proyek ini diharapkan dapat meningkatkan produksi pangan dan kemandirian pangan nasional.

Dikutip dari akun Instagram Tempo.co, Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD memberikan tanggapannya terhadap proyek food estate tersebut.

Baca Juga: Kesehatan Mental di Musim Liburan: Tips Menjaga Kesehatan Mental Diri

Dalam pernyataannya, Mahfud MD menyatakan bahwa program food estate layak disebut gagal.

Menurut Mahfud MD, kegagalan proyek ini disebabkan oleh kurangnya perencanaan terkait petani yang akan menggarap lahan yang telah disediakan oleh pemerintah.

"Karena pemerintah menyediakan lahan yang sangat besar dan tidak dipikirkan harus ada petani yang menggarap lahan tersebut," ungkapnya.

Mahfud MD menambahkan bahwa ide proyek food estate sebenarnya dapat diteruskan, tetapi dengan memperhatikan diversifikasi komoditas pangan.

Baca Juga: Importantnya Partisipasi Pemuda dalam Proses Politik

Menurutnya, tidak hanya beras tetapi juga komoditas lain seperti jagung, gandum, sagu, dan sebagainya harus menjadi perhatian dalam pengembangan proyek ini.

"Ideanya bisa diteruskan tetapi bukan hanya beras, harus kembali ke komoditas pangan lainnya seperti jagung, gandum, sagu, dan sebagainya. Nanti kita akan kembangkan," tutup Mahfud MD.

Pernyataan Mahfud MD memberikan tanggapan kritis terhadap proyek food estate.

Mahfud MD menyoroti akan sebuah program food estate dengan perencanaan yang matang dan pelibatan petani dalam menggarap lahan yang telah disediakan.

Baca Juga: Menelusuri Jejak Sejarah Politik Indonesia untuk Pemahaman yang Lebih Baik

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X