Bukan cuma itu saja, setidaknya ada sekitar 29.800 orang juga mengalami luka-luka berat dan ringan akibat peperangan tersebut.
Baca Juga: Holding Ultra Mikro BRI-Pegadaian-PNM Berhasil Menjaring 8,4 Juta Nasabah Baru Hingga 2024
Seperti dilansir dari Al-Jazeera, sebelum serangan Israel ini sebenarnya Rumah Sakit Al Shifa tak lagi terhubung ke listrik dan air selama 3 hari dan juga tak mendapatkan akses internet.
Akibatnya WHO juga kesulitan memberikan sejumlah perawatan terhadap para korban yang mengalami luka-luka akibat serangan dari tentara Israel.
"Serangan militer Israel ke Rumah Sakit Al Shifa di Kota Gaza sangat tidak bisa diterima,"kata Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam pertanyaan video yang diunggah di Twitter pada Kamis 16 November 2023.
Baca Juga: Jawab Isu Ijazah Palsu, Gibran Rakabuming Raka Tunjukan Ijazah ke Wartawan
"Rumah Sakit bukan medan perang, kami sangat khawatir dengan keamanan staf dan pasien (yang ada disana), melindungi mereka adalah hal yang terpenting,"imbuhnya.
Dengan serangan Israel menuju Rumah Sakit Al Shifa membuat Presiden Jokowi mengungkap hal mendesak untuk merespon situasi yang terjadi belakangan ini.
1. Gencatan senjata segera dilakukan karena tanpa gencatan senjata, kondisinya tidak akan membaik.
Baca Juga: Kenapa Sakit Panas Harus Dikompres Air Panas Juga?
Israel telah menggunakan narasi self defense dan terus melakukan pembunuhan rakyat sipil yang berada di Palestina.
2. bantuan kemanusiaan dipercepat dan diperluas jangkauannya lebih bisa diprediksi dan berkelanjutan.
Situasi kemanusiaan yang berada di Gaza terbilang kondisinya hari demi hari semakin memprihatinkan.
Baca Juga: Kemitraan Usaha Laundry bersama Laundry Club : Dihadirkan Sistem Autopilot!
3. Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) harus menggunakan semua lini untuk menuntut pertanggungjawaban Israel terhadap kekejaman kemanusiaan yang telah dilakukan.