Bisnisbandung.com - Kemunculan Jokowi dipanggung politik nasional awalnya sempat membuat heboh karena berhasil menjadi Presiden yang diusung partai PDIP selama 2 periode.
Menjelang masa jabatannya berakhir, secara perlahan putra Presiden Jokowi mulai merambah ke panggung politik seperti Gibran dan Kaesang.
Setelah penunjukkan Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI, hal yang sama juga dirasakan oleh Gibran karena ditunjuk sebagai Cawapres tahun 2024 mendampingi Prabowo.
Baca Juga: Kandidat Capres terkuat 2024, Deretan perusahaan milik Prabowo Subianto
Dilansir dari berbagai sumber, banyak warganet menganggap keduanya memiliki misi dalam dunia politik bahkan ingin menjatuhkan eksistensi PDIP dalam beberapa tahun belakangan.
Dengan majunya Gibran sebagai Cawapres tahun 2024 mendampingi Prabowo Subianto dalam pilpres mendatang diprediksi akan membuat PDIP setidaknya ketar-ketir.
Hingga saat ini pasangan Prabowo dan Gibran memiliki elektabilitas tertinggi diatas kedua paslon Ganjar-Mahfud maupun Anies-Muhaimin Iskandar.
Baca Juga: Awas spoiler !! Review film The Marvels. Superhero MCU vibes Disney tapi villainnya tidak memorable
Sebagaimana dilansir dari laman tempo menjelaskan terdapat 3 jenis dinasti politik di Indonesia, yang pertama regenerasi satu keluarga memimpin terus-menerus.
Kedua jenis lintas kamar satu keluarga memiliki posisi eksekutif dan legislatif, ketiga jenis lintas daerah keluarga menguasai jabatan strategis di berbagai daerah dalam satu wilayah.
"Ya itu kan masyarakat yang menilai dan apa dalam pemilihan pun baik itu di Pilkada, pilihan Walikota, pilihan Bupati, dan Gubernur dan Presiden itu semuanya yang memilih itu rakyat, yang menentukan itu rakyat, dan yang mencoblos itu juga rakyat, bukan kita bukan elit bukan partai,"kata Jokowi saat diwawancarai dalam kanal Youtube KompasTV yang menanyakan tentang dinasti politik.
Baca Juga: Pastinya bikin melongo, Deretan pejabat terkaya di Indonesia. Nomor 6 Capres tahun 2024
Perlu diketahui bahwa Jokowi bukan berasal dari keluarga politikus juga bukan pula anak ketua partai berlambang banteng tersebut.
Akan tetapi karir politiknya melesat saat Jokowi menjabat sebagai Walikota Solo selama 2 periode dari 2005-2010.