Gibran kini telah membuka jalan bagi dirinya sendiri dengan mengambil jarak dari PDIP, dan melangkah maju untuk membangun citra politiknya dengan Gerindra dan Golkar.
Keputusan ini menandai bahwa etika politik harus diperhatikan, terlepas dari cara perpisahan yang terjadi.
Bagaimanapun juga, keputusan ini menggarisbawahi perubahan dinamika politik di tanah air, dan menandai sebuah perjalanan baru bagi Gibran di panggung politik Indonesia.***