Acara penggalangan dana itu bertujuan untuk segera menuntut humanitarian pause yang akhirnya dikonfirmasi oleh White House.
Baca Juga: 6 Cara Ini Bisa Membantu Anda Mengatasi Rasa Cemburu Yang Berlebihan Kepada Pasangan
Perlu diketahui, Humanitarian Pause sendiri berdasarkan definisi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah penghentian konflik masuknya bantuan kemanusiaan.
Bisa disimpulkan bahwa bantuan kemanusiaan disini bermaksud dalam waktu singkat berbeda dengan gencatan senjata yang panjang.
Sementara itu menurut PBB, serangan israel menuju Kamp Pengungsi Jabalia sangat berpengaruh pada kondisi pengungsi menjadi semakin mengkhawatirkan.
Baca Juga: Jangan Asal Berbisnis! Pelajari Dulu Apa Itu Etika Bisnis Yang Sebenarnya
"Saya rasa kita membutuhkan jeda (humanitarian pause), jeda yang dimaksud adalah untuk membebaskan tawanan,"ujar Joe Biden dikutip dari instagram ussfeeds.
Ada beberapa masalah utama imbas dari serangan itu diantaranya isu pangan, arus listrik yang padam, akses air bersih, tempat tinggal, hingga kurangnya fasilitas kesehatan.
Berbagai laporan yang beredar, alasan Israel menyerang Kamp Pengungsi Jabalia sampai saat ini belum diketahui.
Baca Juga: Begini Ciri Khas Mie Kocok Bandung Yang Autentik
Namun, Komisaris Tinggi HAM PBB menyatakan kalau serangan itu bisa dikategorikan sebagai kejahatan perang.
Dari sekian banyak warga Kamp Pengungsi Jabalia, terhitung 10 warga negara Indonesia masih terjebak di Gaza dan Pemerintah mengatakan pihaknya sedang berusaha mengeluarkannya.
Sebanyak 7 warga akan dialokasikan atau diungsikan ke Mesir, tapi 3 diantaranya tetap tinggal karena menjadi sukarelawan di Rumah Sakit indonesia.
Tampaknya seluruh dunia menyaksikan kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina, sehingga tindakan tegas harus dilakukan demi kelangsungan hidup umat manusia.***