"Kita harus berkomunikasi dengan baik sebagaimana layaknya lah kita ini kan sama-sama orang kampung jadi kita harus bicarakan," ujar Bahlil usai menggelar rapat koordinasi.
Menurut Bahlil Lahadalia, tugasnya sudah sesuai arahan Presiden yakni membangun komunikasi kepada warga Pulau Rempang agar Proyek Strategis Nasional bisa berjalan.
Pemerintah telah menyiapkan tanda seluas 500 meter untuk per-KK dengan rumah tipe 45 yang nilainya kurang lebih 120 juta Rupiah.
Selama masa transisi, masyarakat akan diberikan uang sebesar 1,2 juta Rupiah per orang dan biaya sewa rumah dengan nilai sama yakni 1,2 juta Rupiah.
Baca Juga: Awas salah fokus !! Intip potret atlet wanita cantik asal Indonesia yang dikagumi banyak pria
Selama menjabat sebagai Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia memulai karirnya sebagai pegawai kontrak perusahaan Sucofindo.
Setelah memiliki pengalaman kerja yang cukup, Bahlil Lahadalia bersama rekan-rekannya kemudian mendirikan kantor konsultan IT dan keuangan.
Di usianya kala itu masih berusia 25 tahun, Bahlil ditunjuk sebagai Direktur perusahaan Papua di wilayah tersebut dan membawa 70 orang karyawan.
Baca Juga: Politisi Muda, Humaira Siap Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten Bandung
Melihat begitu besarnya peluang sumber daya alam di Papua, Bahlil Lahadalia kemudian memilih untuk mengembangkan bisnis.
Seiring berjalannya waktu, kini bisnisnya telah memiliki 10 anak usaha di bawah naungan perusahaan induk PT. Rifa Capital.
Sejak menjadi Menteri Investasi, total harta kekayaan yang dimiliki oleh Bahlil Lahadalia mencapai 302 miliar Rupiah berdasarkan laman LHKPN pada Maret 2023.
Baca Juga: Semangat Petani Salak di Bali Memperluas Usaha Melalui Program 'Klasterku Hidupku' dari BRI
Harta miliknya tersebut bervariasi mulai dari tanah dan bangunan yang tersebar di berbagai provinsi Papua, Jawa Tengah dan Jakarta Selatan.