Kabupaten yang diresmikan pada tahun 2003 memiliki infrastruktur berupa Bandar Udara Nop Goliat Dekai sudah diresmikan tanggal 18 Oktober 2016 oleh Presiden Jokowi.
Tujuan dibangunnya bandara ini diharapkan mampu membantu perekonomian 35.771 jiwa masyarakat Kabupaten Yahukimo.
Bandara ini dibangun sebagai pusat logistik di wilayah pegunungan Papua serta untuk mobilitas orang dan barang.
Baca Juga: Ingin kembali gabung NKRI? Kondisi terkini Timor Leste setelah pisah lama dari Indonesia
3. Kabupaten Puncak
Menjadi salah satu lokasi konflik bersenjata antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) atau Kepolisian RI dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN PB).
Kabupaten Puncak adalah hasil pemekaran dari Kabupaten Puncak Jaya dengan jumlah penduduk tahun 2020 berjumlah 175.91 jiwa.
Memiliki kepadatan mencapai 21,84 jiwa per kilometer persegi, dengan luas wilayah sekitar 805 km2 dihuni oleh 93.363 orang bahkan rata-rata tingkat kepadatan penduduk 12 orang per km2.
Baca Juga: Ini Rencana Terkait IKN Jika Anies Baswedan terpilih jadi Presiden 2024
Sempat menjadi wilayah dengan status siaga 1 terhadap aksi KKB ibukota kabupaten ini terletak di Distrik Mulia.
4. Kabupaten Intan Jaya
Salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Papua Tengah sering menjadi wilayah strategis untuk KKB melancarkan aksi-aksinya.
Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu dimana terhitung sebanyak 69 rumah warga terbakar akibat aksi KKB.
Baca Juga: 5 Cara Merebut Pacar Orang Lain, Nomor 4 Emang Yakin Berani Coba?
Kabupaten ini dulu tercakup dalam kabupaten Nabire namun mengalami pemekaran wilayah dengan jumlah penduduk mencapai 116.26 jiwa.