Noviana mengatakan bahwa aksinya itu dilakukan bersama dengan 25 orang aktivis lainnya yang juga getol mengawal proses hukum terhadap Rocky Gerung.
Baca Juga: BRI Berkomitmen Menghadirkan Kemudahan Layanan Melalui Transformasi Digital
Selain dilakukan secara spontan kata Noviana, aksinya ini untuk memberikan syok terapi kepada Rocky Gerung yang dinilai sudah memecah persatuan bangsa atas pernyataannya.
Pada 6 September 2023, akademisi dan pengamat politik Rocky Gerung memenuhi undangan klarifikasi Bareskrim Polri terkait dengan penyebaran berita bohong.
Rocky tiba di lokasi sekitar pukul 10 pagi dengan memakai kemeja biru dan membawa ransel abu-abu.
Baca Juga: Mengenal Kepribadian Introvert, Ekstrovert dan Ambivert Era Milenial
Selanjutnya Rocky menerima laporan sebagai impas dari pernyataan yang dinilai oleh sebagian pihak membuat unsur kebencian berbasis Sara dan menghina kepada Presiden Jokowi.
Sebenarnya Rocky Gerung sendiri mengaku heran atas adanya laporan ini apalagi Jokowi sudah menilai bahwa kejadian ini hanya permasalahan kecil.
Sebanyak 26 Laporan diterima di tingkat Bareskrim maupun kepolisian daerah jajaran, kasus ini pun ditarik penanganannya ke Bareskrim dan masih berada di tahap penyelidikan.
Baca Juga: Pecah Total, Blackpink Sukses Gelar Konser Terakhir dari Tur Dunia 'Born Pink' di Seoul!
Brigjen.Pol.Djuhandani Rahardjo Puro telah mengatakan bahwa pihaknya akan mendalami persoalan dugaan penyebaran berita bohong yang diduga dilakukan oleh Rocky Gerung.
Adapun terkait penyebaran berita bohong dimuat dalam pasal 14 dan 15 Undang-undang nomor 1 tahun 1946.
Saat itu Rocky Gerung menyinggung mengenai langka Presiden Jokowi yang menurutnya pergi ke China untuk menawarkan Ibukota Nusantara.
Baca Juga: Sudah Bikin Nyaman Tapi Malah Ditolak Cewek, Cek 3 Hal ini Bro! Jangan Langsung Patah Semangat.
Dalam orasi itu Rocky Gerung sempat mengatakan kata-kata kotor kepada Presiden Jokowi yang dinilai sebagai kata makian.