Iran mulai melanggar ketentuan-ketentuan tersebut setahun kemudian dan kini mengaya uranium hingga tingkat yang hampir bisa digunakan untuk senjata, menurut laporan Badan Tenaga Atom Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (IAEA).
E3 telah memberi tahu kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, tentang keputusan mereka. Borrell, mengatakan bahwa ia telah meneruskan surat E3 kepada pihak lain yang menandatangani perjanjian 2015 - Tiongkok, Rusia, dan Iran.
Iran telah lama membantah mencari senjata nuklir dan bersikeras bahwa programnya sepenuhnya untuk tujuan damai, meskipun Rafael Grossi dari IAEA, lembaga pengawas nuklir PBB, telah memperingatkan bahwa Iran memiliki cukup uranium untuk bom nuklir jika memilih membuatnya.
Baca Juga: Masa Berlaku SIM Seumur Hidup, Ini Putusan MK
Menurut ketentuan perjanjian nuklir, setelah embargo senjata PBB terhadap Iran berakhir, negara-negara yang tidak menerapkan sanksi serupa dengan E3 secara mandiri kemungkinan Rusia dan mungkin juga Tiongkok tidak akan lagi terikat oleh pembatasan PBB terhadap Iran.***