Bisnisbandung.com - Langkah ini seharusnya berakhir pada bulan Oktober sesuai jadwal yang tertera dalam perjanjian nuklir 2015 yang kini sudah tidak berlaku antara Iran dan negara-negara besar dunia.
Britania, Prancis, dan Jerman merupakan ketiga sekutu Eropa yang dikenal sebagai E3 menjadi mitra dalam perundingan perjanjian nuklir tersebut, mereka akan tetap menjaga sanksi terhadap Iran.
Mereka melakukan itu sebagai respon langsung terhadap pelanggaran yang konsisten dan serius oleh Iran terhadap perjanjian nuklir tersebut, yang juga dikenal dengan nama resmi sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).
Baca Juga: Mumpung Gratis Naik Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Cek Tanggalnya
Langkah-langkah tersebut melarang Iran untuk mengembangkan misil balistik yang mampu mengirimkan senjata nuklir dan melarang siapa pun untuk membeli, menjual, atau mentransfer drone dan misil ke dan dari Iran.
Termasuk pembekuan aset bagi beberapa individu dan entitas Iran yang terlibat dalam program nuklir dan misil balistik.
Iran telah melanggar sanksi dengan mengembangkan dan menguji misil balistik serta mengirimkan drone ke Rusia untuk perang di Ukraina.
Sanksi akan tetap berlaku sampai Iran "sepenuhnya mematuhi" perjanjian tersebut, kata E3. Sanksi tersebut, sesuai dengan perjanjian delapan tahun yang lalu, seharusnya berakhir pada tanggal 18 Oktober.
Baca Juga: Batik Air Sampaikan Permohonan Maaf Atas Kejadian Viral Lampu dan AC Pesawat Mati Saat Mendarat
Perjanjian nuklir 2015 bertujuan untuk memastikan bahwa Iran tidak dapat mengembangkan senjata nuklir.
Menurut perjanjian tersebut, Iran setuju untuk membatasi pengayaan uranium hingga tingkat yang diperlukan untuk tenaga nuklir sebagai imbalan penghapusan sanksi ekonomi.
Iran menolak keputusan tersebut sebagai "ilegal dan provokatif".
Pada tahun 2018, Presiden AS saat itu, Donald Trump, secara sepihak menarik Amerika Serikat dari perjanjian tersebut, mengatakan bahwa ia akan bernegosiasi untuk mencapai perjanjian yang lebih kuat, tetapi hal itu tidak terjadi.
Baca Juga: Dubes RI di Malaysia Selidiki Dugaan Plagiarisme Lagu Halo Halo Bandung Menjadi Helo Kuala Lumpur
Artikel Terkait
Diduga Lapor Kasus Pungli, Viral Guru Honorer di Bogor Dipecat
Demi keadilan sang Ayah, Mengenal sosok Kate Victoria yang berani berdebat dengan Kapolri Listyo Sigit Prabowo
Ketua Kadin, Arsjad Rasyid Menjadi Favorit Baru Cawapres Ganjar
Rumahnya digusur demi proyek, Mengintip total kekayaan yang dimiliki Menteri PUPR Basuki Hadimuljono
Sempat tersenyum sebelum jatuh, Simak fakta terbaru jatuhnya pesawat jet pribadi di Selangor Malaysia
Jokowi mengritik kinerjanya? Inilah yang terjadi jika Anies Baswedan terpilih sebagai Presiden tahun 2024