Bisnisbandung.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) memberikan dukungan penuh pengembangan wisata berbasiskan budaya di Bali sebagai usaha menghidupkan ekonomi dan buka lapangan pekerjaan pascapandemi COVID-19.
Dalam "The Weekly Brief With Sandi Uno" di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun menjelaskan pascapandemi COVID-19, Pemerintah Provinsi Bali memprioritaskan peningkatan pariwisata berbasiskan tradisi dan budaya. "Karena itu tagline pariwisata kami saat ini ‘pariwisata berbasiskan budaya yang berkualitas dan bermartabat'," kata Tjok Bagus.
Baca Juga: KemenKopUKM Hadirkan UMKM Masa Depan dalam Perayaan Hari UMKM Nasional 2023 di Surakarta
Dalam kesempatan, Tjok Bagus menerangkan sebagai usaha peningkatan pariwisata berbasiskan tradisi dan budaya di Bali, Gubernur Bali, I Wayan Koster juga keluarkan ketentuan berkaitan larangan mendaki gunung di Bali.
Larangan itu dikeluarkan berdasar opini beberapa pemuka agama Hindu di Bali yang mengatakan jika pegunungan yang berada di Bali sebagai tempat suci untuk Umat Hindu.
"Gunung ini sebagai tempat suci di Bali menjadi Gunung ini ingin kami mengagungkan kembali. Karena bila tidak dimuliakan, maka Bali dapat ditinggal (wisatawan) sebagai wilayah arah wisata dunia," ucapnya.
Meskipun begitu, Tjok Bagus mengutarakan pihaknya tidak biarkan beberapa pemandu wisata gunung di Bali kehilangan pekerjaan.
"Tempo hari kami mengumpulkan 186 pemandu wisata gunung di Bali dan kami transformasi jadi tenaga kontrak (di Pemerintah provinsi Bali)," tutur Tjok Bagus.
Baca Juga: Terkait Erick Thohir Jadi Cawapres Ganjar atau Prabowo? Ketum PAN: Tunggu Tanggal Mainnya
Menyikapi hal itu, Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menjelaskan pihaknya akan bekerjasama selanjutnya dengan Pemerintah provinsi Bali untuk tindak lanjuti ini.
Tetapi, Sandiaga menjelaskan pada intinya Kemenparekraf memberikan dukungan usaha peningkatan pariwisata berbasis tradisi dan budaya.
"Ide pariwisata berbasiskan budaya yang berkualitas dan bermartabat ini bersamaan dengan apakah yang ingin kami bangun dalam pemulihan pariwisata kita," kata Sandiaga.***
Artikel Terkait
Hindari Panas dan Kepadatan Masjidil Haram, Jemaah Haji Diimbau Umrah di Jam-jam Ini
Tahun Ini, Kementerian PUPR Perbaiki 1.212 Rumah Tak Layak Huni di Papua Barat
Ketentuan Satgas Tentang Prokes pada Masa Transisi Endemi COVID-19
Dampak El Nino, Kementan Khawatir Ratusan Ribu Hektar Pertanian Kekeringan
Pemberangkatan Jemaah Haji Gelombang Kedua Lebih Baik, Menag Apresiasi Pemerintah Kerajaan Saudi
Presiden Jokowi Akan Segera Umumkan Transisi Pandemi ke Endemi, Apakah Covid Sudah Benar-benar Hilang?