Baca Juga: Tanpa Status, Pemerintah Klaim Penanganan Bencana Sudah Berskala Nasional Sejak Hari Pertama
Dr. Guntur menilai diperlukan lebih banyak posko atau fasilitas kesehatan aktif, termasuk penguatan rumah sakit rujukan, baik swasta maupun pemerintah, untuk memperlancar penanganan dan rujukan pasien.
“Dari sisi medis sendiri, yang kita harapkan adalah lebih banyak fasilitas atau posko kesehatan yang ada dan yang paling kita harapkan nantinya bisa diaktifkan kembali. Atau pusat rujukan kesehatan, misalnya rumah sakit, baik swasta maupun RSUD, atau klinik-klinik utama,” terangnya.
Di Aceh, sejumlah wilayah masih terisolasi karena akses darat terputus dan jembatan rusak. Dalam beberapa misi, tim relawan bahkan harus menggunakan kapal dan motor trail melewati jalur berlumpur untuk mencapai titik yang sulit dijangkau.
Penanganan terus dilakukan bersama pemerintah, Kemenkes, BNPB, BPBD, Basarnas, dan relawan lain untuk membuka akses serta memastikan seluruh lokasi terdampak teridentifikasi dan mendapatkan bantuan.***
Baca Juga: Gatot Nurmantyo Wanti-Wanti Presiden, Singgung Pembangkangan Jendral Listyo Sigit
Artikel Terkait
Aceh Putus Asa Menunggu Pemerintah Pusat, Harga Gas Elpiji 40 Ribu di Daerah Terdampak Bencana
Bergerak Sejak Hari Pertama Tanpa Kamera, Seskab Geram dengan Tudingan Terhadap Pemerintah
Eks Panglima TNI Tegaskan Aceh Bukan Bermimpi Menjadi Negara Lain, tetapi Menuntut Keadilan
Tanpa Status, Pemerintah Klaim Penanganan Bencana Sudah Berskala Nasional Sejak Hari Pertama
Dari Dokter Spesialis hingga Psikolog, Kemenkes Pusatkan Layanan Kesehatan untuk Bencana Aceh-Sumatera