bisnisbandung.com - Politisi senior Amien Rais menilai pemerintahan Prabowo-Gibran selama lebih dari 14 bulan terakhir belum menunjukkan komitmen kuat dalam mewujudkan program Asta Cita menuju Indonesia Emas 2045.
Ia memandang bahwa delapan agenda strategis tersebut masih menyisakan kekurangan fundamental yang dianggap menjadi persoalan utama bangsa, yakni kuatnya pengaruh oligarki dalam berbagai sektor.
Asta Cita yang menjadi visi besar pemerintahan saat ini mencakup penguatan ideologi negara, peningkatan pertahanan dan kemandirian nasional, perluasan lapangan kerja, penguatan sumber daya manusia, hilirisasi industri, pemberantasan kemiskinan, reformasi hukum dan birokrasi, serta pembangunan yang selaras dengan alam dan budaya.
Baca Juga: Megawati Kenang Pengalaman di Aceh, Lima Hari di Lokasi Bencana Tsunami
Namun, menurut Amien Rais, seluruh agenda ini masih meninggalkan ruang kosong yang sangat krusial: penanganan tegas terhadap kekuatan oligarki.
“Para oligarki, manusia berhati setan itu sampai sekarang tidak satu pun yang ditangkap oleh aparat untuk dimintai tanggung jawab. Mengapa? Mereka berada di luar jangkauan pemerintah,” gamblangnya di YouTube pribadinya.
“Mereka aman-aman saja 10 tahun di zaman Jokowi dan tetap aman bersukaria di zaman Prabowo sekarang ini,” imbuhnya.
Amien Rais menyoroti analisis dari sejumlah organisasi seperti JATAM dan WALHI yang menyebut bahwa satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran justru memperkuat dominasi oligarki di berbagai sektor.
Baca Juga: Bergerak Sejak Hari Pertama Tanpa Kamera, Seskab Geram dengan Tudingan Terhadap Pemerintah
Laporan tersebut menggambarkan konsentrasi kekuasaan yang semakin mengakar, terutama pada bisnis tambang, hutan, dan sumber daya alam lainnya.
Menurut Amien, menguatnya jaringan oligarki berdampak langsung pada kerusakan ekologis yang berkontribusi terhadap bencana besar di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Ia memaparkan bahwa aktivitas industri ekstraktif disebut telah memicu kerusakan lingkungan parah yang memperburuk dampak banjir besar baru-baru ini.
Dalam pandangannya, bencana banjir dahsyat yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera menjadi bukti nyata bahwa eksploitasi tambang dan hutan telah melewati batas kewajaran.
Amien Rais menilai kerusakan lingkungan membuat ribuan rumah, fasilitas umum, sekolah, hingga pusat kesehatan rusak parah dan sebagian wilayah tertimbun lumpur dalam jumlah besar.
Artikel Terkait
Direktur Amnesty International Geram Presiden Prabowo Tolak Bantuan Asing untuk Bencana Aceh dan Sumatera
Presiden Prabowo Dinilai Tak Mendapat Informasi Akurat, Aceh Minta Pemerintah Pusat Sungguh-Sungguh
Stafsus Ungkap Presiden Prabowo Pantau Kinerja Menteri hingga Media Sosial
Opinion Leader Dinilai Kian Jinak, Guru Gembul Soroti Minimnya Kritik Rocky Gerung di Era Prabowo