bisnisbandung.com - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mengisahkan pengalamannya saat terjun langsung ke lokasi bencana tsunami Aceh.
Ia menegaskan pentingnya kecepatan, keberanian, serta keterlibatan langsung dalam penanganan bencana, terutama bagi para kader yang tergabung dalam Badan Penanggulangan Bencana (Baguna).
Dalam acara partai, Megawati memaparkan pandangannya tentang kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.
Baca Juga: Bergerak Sejak Hari Pertama Tanpa Kamera, Seskab Geram dengan Tudingan Terhadap Pemerintah
Menurutnya, karakteristik wilayah pesisir yang rentan membutuhkan perhatian khusus, termasuk penanaman mangrove sebagai langkah mitigasi alami untuk melindungi wilayah pantai.
Megawati juga menyinggung pentingnya rencana kerja yang terukur dalam penanganan bencana.
Ia menekankan bahwa setiap detik sangat berarti, terutama dalam penyelamatan nyawa, sehingga Baguna harus memiliki kecepatan, ketepatan, dan kesiapan untuk langsung bekerja di lapangan, bukan sekadar membuat laporan atau rapat koordinasi.
Megawati mengenang masa ketika ia menghabiskan lima hari berada di Aceh pascatsunami. Pada masa itu, ia turut terlibat dalam proses pencarian korban bersama tim yang bekerja menggunakan alat berat.
Baca Juga: BMKG Tegaskan Bencana di Aceh-Sumatera Bukan Hanya Faktor Ekologis
“Ketika tsunami, saya ada lima hari di sana dan saya ini diminta untuk ikut mencari jenazah. Padahal Ibu kan mikir, “Waduh, kayak apa ya?” Tapi saya lakukan,” ungkapnya dilansir dari YouTube official iNews.
Salah satu momen yang paling membekas baginya adalah ketika ditemukan seorang warga yang tersangkut di atas pohon cemara dan masih hidup setelah empat hari tidak terdeteksi.
Pengalaman tersebut menjadi dasar pembentukan Baguna sebagai badan resmi PDI Perjuangan untuk penanggulangan bencana.
Megawati ingin memastikan organisasi ini tidak hanya bersifat administratif, tetapi turun langsung menghadapi kondisi di lapangan.
Dalam paparannya, Megawati juga menyoroti perlunya pembenahan sistem kedaruratan nasional, termasuk respons kebakaran yang menurutnya masih lambat.
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Dinilai Tak Mendapat Informasi Akurat, Aceh Minta Pemerintah Pusat Sungguh-Sungguh
KSP Tegaskan Instruksi Presiden Jelas Sejak Awal, Evaluasi Distribusi Logistik di Aceh Akan Dipercepat
Aceh Putus Asa Menunggu Pemerintah Pusat, Harga Gas Elpiji 40 Ribu di Daerah Terdampak Bencana
Bencana Aceh-Sumatera dan Kontroversi Menteri Picu Tuntutan Reshuffle Kabinet
BMKG Tegaskan Bencana di Aceh-Sumatera Bukan Hanya Faktor Ekologis