Saat bibit siklon tersebut berkembang menjadi siklon tropis Sinyar, BMKG menggelar konferensi pers nasional untuk memperingatkan potensi dampak yang lebih besar.
BMKG menyoroti bahwa Indonesia sebelumnya belum pernah menghadapi skenario siklon tropis yang masuk langsung ke daratan.
Karena itu, kesiapsiagaan atas bencana yang dipicu fenomena semacam ini masih terbatas. Siklon Sinyar dianggap sebagai contoh nyata risiko yang harus diantisipasi di masa mendatang, terutama karena variasi iklim global memungkinkan fenomena cuaca ekstrem terjadi semakin sering.
Dengan kewenangan memberikan peringatan dini cuaca ekstrem, BMKG menekankan perlunya koordinasi lintas lembaga untuk meningkatkan mitigasi bencana akibat fenomena meteorologis.***
Baca Juga: Opinion Leader Dinilai Kian Jinak, Guru Gembul Soroti Minimnya Kritik Rocky Gerung di Era Prabowo
Artikel Terkait
Kayu Gelondongan di Banjir Sumatera Tuai Sorotan, Greenpeace Desak Pemerintah Mereview Izin-Izin Konsensi
Sepekan Lebih Banjir dan Longsor, Bantuan Belum Merata dan Evakuasi Terkendala
Gubernur Aceh Sebut Banjir Bandang Seperti “Tsunami Kedua”, Dampak Kerusakan Dinilai Aneh dan Luar Biasa
Banjir Bandang Berulang di Batang Toru, Diduga Terkait Izin Pembalakan di APL