Heboh! Aceh Kirim Surat ke PBB, Kecewa dengan Sikap Negara Saat Rakyat Dilanda Bencana

photo author
- Selasa, 16 Desember 2025 | 08:30 WIB
Kondisi daerah terdampak bencana (Tangkap layar youtube Kompas.com)
Kondisi daerah terdampak bencana (Tangkap layar youtube Kompas.com)

bisnisbandung.com - Pemerintah Provinsi Aceh mengirim surat kepada dua lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk meminta bantuan penanganan dampak banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah.

Langkah ini dinilai sebagai sinyal kuat adanya persoalan serius dan keekcewaan terhdap penanganan bencana oleh pemerintah pusat.

Jurnalis senior Hersubeno Arief menilai pengiriman surat tersebut terjadi di tengah sikap kontradiktif pemerintah pusat yang sebelumnya menyatakan belum memerlukan bantuan asing.

Baca Juga: Pemkot Bandung Resmi Perkenalkan Logo Baru untuk Perkuat Identitas dan Pariwisata Kota

“Langkah Pemerintah Provinsi Aceh meminta bantuan dari dua lembaga PBB ini dipastikan akan memunculkan ketegangan baru antara pemerintah pusat dan daerah, khususnya bagi Aceh,” ungkapnya di YouTube pribadinya.

Menurutnya, kondisi di lapangan justru menunjukkan negara belum hadir secara optimal untuk memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak bencana.

Sejumlah pejabat tinggi negara sebelumnya menyampaikan pandangan bahwa pemerintah masih memiliki kapasitas penuh untuk menangani bencana tanpa bantuan internasional.

Menteri Luar Negeri Sugiono menyatakan keyakinan terhadap kekuatan internal pemerintah. Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar juga menilai kondisi nasional masih terkendali.

Sementara itu, Ketua DPD RI Sultan Najamuddin menekankan pentingnya menjaga martabat bangsa dalam konteks penerimaan bantuan asing.

Baca Juga: Pakar Inovasi Digital Soroti Tantangan Regenerasi Kepemimpinan di Perusahaan, Struktur Hierarkis Kaku

Pandangan tersebut, menurut Hersubeno, justru memicu kemarahan publik. Ia melihat reaksi keras masyarakat muncul seiring beredarnya fakta-fakta di lapangan mengenai buruknya kondisi pengungsi, terbatasnya logistik, serta minimnya pelayanan dasar.

Di Aceh, situasi tersebut bahkan mendorong sebagian warga memasang bendera putih sebagai simbol ketidakmampuan bertahan menghadapi dampak bencana.

Hersubeno juga menyoroti persoalan serius terkait ketidaksesuaian laporan pemerintah pusat dengan kondisi nyata di Aceh.

Ia menyinggung laporan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia kepada Presiden Prabowo yang menyebutkan pemulihan listrik di Aceh telah mencapai 90 persen.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Durotul Hikmah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X