Polda Metro Jaya Buka Peluang Adanya Pelaku Lain di Kasus Wedding Organizer Ayu Puspita

bisnisbandung.com - Polda Metro Jaya membuka peluang untuk mengungkap keterlibatan pelaku lain dalam kasus penipuan dan penggelapan jasa wedding organizer by Ayu Puspita.

Langkah ini diambil seiring besarnya jumlah korban dan nilai kerugian yang ditimbulkan dari praktik penipuan yang berlangsung selama bertahun-tahun.

Selain menjerat dua tersangka utama, penyidik memastikan proses hukum tidak berhenti pada tindak pidana penipuan semata.

Baca Juga: Terbongkar Skema Penipuan Wedding Organizer By Ayu Puspita, Polisi Ungkap Aksi Penipuan Sejak 2016

Kepolisian juga tengah menelusuri aset-aset yang diduga berkaitan dengan hasil kejahatan tersebut. Penelusuran ini dilakukan untuk mengetahui kemungkinan pengembalian kerugian kepada para korban yang telah menyetorkan dana untuk layanan pernikahan.

Penyidik turut mendalami aliran dana dari hasil penipuan wedding organizer tersebut. Dana yang diterima dari para korban diduga tidak hanya digunakan untuk operasional, tetapi juga mengalir ke berbagai kebutuhan pribadi.

Oleh karena itu, aparat berupaya memastikan ke mana saja uang para korban dialihkan serta apakah terdapat tujuan lain di luar dugaan awal.

Baca Juga: Agar Tak Jadi Bola Liar, Susno Duadji Minta Fakta Isu Ijazah Jokowi Dibuka Terang-Benderang

Hingga saat ini, kepolisian baru dapat memastikan keterlibatan dua orang dalam perkara ini, yakni pemilik sekaligus pengelola utama wedding organizer serta pihak yang berperan dalam pemasaran.

Meski demikian, penyidik menegaskan tidak menutup kemungkinan adanya pihak lain yang turut terlibat dalam jaringan penipuan tersebut.

“Tadi ada pertanyaan dari kawan-kawan media apakah masih ada ee keterlibatan pihak-pihak lain? Itu tidak menutup kemungkinan,” jelas AKBP. Reonald Simanjuntak dilansir dari YouTube Metro TV.

“Karena saat ini masih terus didalami dan digali apakah ada atau tidaknya, nanti akan kita sampaikan lagi pada update berikutnya, ya,” imbuhnya.

Pengembangan kasus sangat bergantung pada keterangan para korban, saksi, serta alat bukti yang berhasil dikumpulkan.

Baca Juga: Demokrat Tak Tersinggung Dituding Tunggangi Isu Ijazah Jokowi, Khoirul Umam: Itu Salah Alamat