bisnisbandung.com - Pembelaan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terhadap para konten kreator seperti Ferry Irwandi, Pras Teguh, dan Willy Salim dinilai memiliki dimensi politik yang lebih luas dari sekadar dukungan terhadap aksi kemanusiaan.
Ketiganya dikenal aktif menggalang donasi untuk korban banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, serta Sumatra Barat, dan belakangan mendapat kritik dari seorang anggota DPR RI yang menyinggung besaran donasi publik dibandingkan kontribusi negara.
Pengamat politik Adi Prayitno menilai respons Gibran terhadap para konten kreator tersebut muncul di tengah meningkatnya dinamika opini publik di media sosial.
Baca Juga: Kontradiksi Izin Penebangan di Tengah Bantahan Kemenhut, Bupati Tapanuli Selatan Buka Suara
Aksi solidaritas yang dilakukan Ferry Irwandi dan rekan-rekan mendapatkan perhatian luas dan memicu pembicaraan mengenai peran warga dalam penanganan bencana, terutama ketika dibandingkan dengan respons pemerintah.
Di balik pembelaan tersebut, terdapat analisis bahwa langkah Gibran juga berkaitan dengan upayanya memperkuat hubungan dengan kelompok muda, khususnya Gen Z.
“Kalau kita mau jujur, Ferry Irwandi, Pras Teguh, termasuk juga Willy Salim adalah anak-anak muda yang saya kira belakangan ini cukup aktif menyuarakan isu-isu terkait dengan isu-isu sosial dan isu-isu politik,” beber Adi Prayitno di YouTube pribadinya.
Baca Juga: Bantuan Tak Tepat Sasaran dan Dugaan 80 Ton Hilang, Darurat Bencana Aceh Diperpanjang
“Sepertinya Gibran, dalam tanda kutip, menyasar kelompok-kelompok muda Gen Z khususnya untuk mendapatkan simpati dan apresiasi,” terusnya.
Ferry Irwandi, Pras Teguh, dan Willy Salim dianggap memiliki pengaruh yang signifikan di kalangan anak muda yang aktif mengikuti isu sosial dan politik melalui platform digital.
Kelompok ini dipandang sebagai basis suara terbesar pada pemilu mendatang dan menjadi target penting dalam strategi komunikasi politik.
Dalam beberapa agenda publik, Gibran terlihat menjadikan anak muda dan pelajar sebagai prioritas kunjungan.
Pendekatan ini dinilai sesuai dengan proyeksi demografis bahwa generasi muda akan mendominasi jumlah pemilih pada 2029.
Karena itu, dukungan terhadap figur-figur konten kreator yang dekat dengan Gen Z dipandang sebagai cara untuk memperkuat citra politiknya di mata kelompok tersebut.
Baca Juga: Banjir Bandang Berulang di Batang Toru, Diduga Terkait Izin Pembalakan di APL
Artikel Terkait
Persaingan AHY dan Gibran Kian Terlihat, Demokrat Perlihatkan Keakraban dengan PKS
Soroti Aksi Ferry Irwandi dan Solidaritas Publik , Rocky Gerung Sentil Pemerintah
Singgung Sumbangan 10 Milliar, Endipat Wijaya Minta Komdigi Viralkan Kerja Pemerintah